Buya Yahya Menjawab: Bolehkah Tidak Puasa Ramadhan saat Perjalanan Mudik ke Kampung Halaman?

BULAN puasa Ramadhan identik dengan mudik. Proses mudik adalah perjalanan pulang ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga.

Lalu, bagaimana dengan orang yang berpuasa? Bolehkah tidak puasa Ramadhan saat melakukan perjalanan mudik?

Baca Juga: Buya Yahya Menjawab: Apakah Puasa Seseorang Batal saat Ada Sisa Makanan di Mulut pada Siang Hari?

Apakah tergantung jarak yang ditempuh? Atau seperti apa? Berikut adalah penjelasan lengkap Pengasuh Ponpes Al Bahjah Cirebon Buya Yahya.

Penjelasan Buya Yahya yang dikutip dari buyayahya.or ini untuk menjelaskan pertanyaan dari jamaah.

Baca Juga: Buya Yahya Menjawab: Apa Hukumnya Istri Keluar Rumah tanpa Izin Suami?

Berikut rangkuman tanya jawab antara jamaah dengan Buya Yahya.

Pertanyaan jamaah:

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Ustadz Buya, benarkah kalu mudik itu bebas tidak puasa Kalau mudiknya tidak begitu jauh, bagaimana Buya, apakah tetap boleh tidak puasa?

Jawaban Buya Yahya:

Wa’alaikumussalam Wr. Wb. Semua orang yang bepergian boleh meninggalkan puasa dengan ketentuan sebagai berikut ini:

a. Tempat yang dituju dari tempat tinggalnya tidak kurang dari 84 km.

b. Di pagi (saat subuh) hari yang ia ingin tidak berpuasa ia harus sudah berada di perjalanan dan keluar dari wilayah tempat tinggalnya (minimal batas kecamatan).

Misal: Seseorang tinggal di Cirebon ingin pergi ke Semarang. Antara Cirebon-Semarang adalah 200 km (tidak kurang dari 84 km). Ia meninggalkan Cirebon jam 2 malam (sabtu dini hari). Subuh hari itu adalah jam 4 pagi. Pada jam 4 pagi (saat subuh) ia sudah keluar dari Cirebon dan masuk Brebes. Maka di pagi hari sabtunya ia sudah boleh meninggalkan puasa.