Buya Yahya Menjawab: Apa Benar setelah 15 Syaban Tidak Boleh Puasa?

photo author
- Minggu, 20 Maret 2022 | 11:50 WIB
Buya Yahya/Istimewa
Buya Yahya/Istimewa

5. Seperti Hadits yang diriwayatkan oleh:

a. Imam Tirmidzi, Imam Abu Daud AS dan Imam Ibnu

Majah: ”إذا انتصف شعبان فل تصوموا“

“Apabila sudah pertengahan Sya’ban, maka janganlah kalian berpuasa.” (H.R. Al-Tirmidzi)

b. Imam

Bukhori dan Imam Muslim yang artinya:

“لَا تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلَا يَوْمَيْنِ إِلَّا رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ”

“Janganlah kalian berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan, kecuali seseorang yang punya kebiasaan puasa sunah, maka bolehlah ia berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim).

c. Hadits riwayat Imam Muslim:

“كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلَّا قَلِيلًا”

“Nabi SAW biasa berpuasa pada bulan Syaban seluruhnya dan hanya sedikit saja hari-hari berbuka beliau di bulan Syaban” (HR. Imam Muslim).

Dari hadits-hadits di atas, hadits pertama Rasulullah SAW melarang puasa setelah Nisfu Syaban dan hadis kedua Rasulullah melarang puasa setelah Nisfu Syaban kecuali orang yang punya kebiasaan puasa sebelumnya. Hadits yang ketiga menunjukkan bahwa Rasulullah SAW puasa ke banyak hari-hari di bulan Syaban.

Kesimpulannya:

Berpuasalah sebanyak-banyaknya di bulan Syaban dari awal Syaban hingga akhir. Jangan berpuasa setelah tanggal 15 Syaban, kecuali engkau sambung dengan hari sebelumya, atau untuk mengganti puasa atau karena kebiasaan berpuasa di hari-hari sebelumnya. Wallahu a’lam bish-shawab. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Reynaldi Agustian

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Tiga Teori Masuknya Islam di Indonesia

Selasa, 29 Juli 2025 | 13:24 WIB
X