Sebut Penembakan Shireen Tidak Disengaja, Kemenlu Amerika Serikat Dikecam Palestina

photo author
- Rabu, 6 Juli 2022 | 17:54 WIB
Tangkap Layar Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh /Youtube Al Jazeera English (Youtube/Al Jazeera English)
Tangkap Layar Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh /Youtube Al Jazeera English (Youtube/Al Jazeera English)

JAKARTA, Klikaktual.com - Seorang Jurnalis bernama Shireen Abu Akleh meninggal dunia diduga terkena tembakan oleh tentara Israel beberapa bulan lalu.

Hal tersebut membuat sebagian negara di dunia tidak terima atas tragedi penembakan tersebut. Mengingat, Shireen Abu Akleh adalah seorang Jurnalis yang sedang meliput operasi tentara Israel di kamp jenin di wilayah tepi barat.

Belakangan, Otoritas Palestina mengecam laporan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat terkait kasus tersebut. Laporan Kemenlu AS itu menyebut jika pembunuhan jurnalis Shireen Abu Akleh tersebut sebagai aksi tidak disengaja.

Padahal saat Shireen Abu Akleh melakukan peliputan terpampang jelas bahwa ia mengenakan rompi dan helm bertanda Pers saat dia ditembak pada 11 Mei lalu.

Baca Juga: BIG MATCH: Jadwal dan Link Siaran Langsung Indonesia vs Thailand di Piala AFF U-19 2022, Malam Ini

Kementerian Luar Negeri AS merilis sebuah laporan yang mengatakan Shireen kemungkinan terbunuh oleh tembakan dari posisi Israel.

Dalam kasus tersebut, Kemenlu Amerika Serikat menuturkan pihaknya belum menemukan apa penyebab Jurnalis Shireen Abu Akleh sampai pihaknya belum menemukan alasan yang kuat.

Kemenlu AS mengatakan penembakan terhadap Shireen terjadi karena tidak disengaja, dikarenakan sampai saat ini pihaknya belum menemukan alasan yang kuat.

Laporan itu menuai kecaman dari keluarga dan kelompok hak asasi pendukung Shireen di seluruh dunia.

Baca Juga: Bagi Bansos di Semarang, Jokowi: Jangan belikan Handphone Apalagi Pulsa

Dalam kasus tersebut, Kemenlu Palestina menuding bahwa Negeri Paman Sam mempolitisasi laporannya.

Dikutip klikaktual.com dari Arab News, dalam pernyataannya, Kemenlu Palestina mengatakan ada politisasi yang dapat membebaskan para pembunuh dan menutupi kejahatan.

"Penutupan ini hanya akan semakin melembagakan imunitas Israel yang mengakar, terus menolak keadilan bagi rakyat Palestina, dan mengancam keselamatan dan kehidupan jurnalis di Palestina," kata Kemenlu Palestina dalam sebuah pernyataan, pada hari Selasa 5 Juli 2022.

"Ini juga akan berdampak negatif pada keselamatan jurnalis di seluruh dunia," sambungnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ida Ayu Komang

Tags

Rekomendasi

Terkini

X