Awal Ramadhan 2022 Kemungkinan Berbeda, 2 April atau 3 April, Ini Penjelasan Lengkap Kemenag

photo author
- Jumat, 1 April 2022 | 10:19 WIB
Ilustrasi Ramadhan ((freepik.com))
Ilustrasi Ramadhan ((freepik.com))

AWAL Ramadhan 2022 berpotensi berbeda. Ada yang awal Ramadhan 2022 di Sabtu 2 April 2022, ada juga yang kemungkinan awal Ramadhan 2022 di Minggu 3 April 2022.

Sejauh ini Muhammadiyah telah secara resmi mengumumkan awal Ramadhan 2022 pada Sabtu 2 April 2022. Sementara pemerintah masih akan gelar sidang isbat pada Jumat 1 April 2022.

Tapi, perbedaan awal Ramadhan 2022 bukan masalah. Kemungkinan terjadi perbedaan awal Ramadhan 2022 karena memang metode penetapan awal puasa tidak sama.

Baca Juga: Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 1443 Hijriah Jatuh pada 2 April 2022

Artinya, sekalipun ada perbedaan awal Ramadhan 2022, harus tetap saling hargai perbedaan. 

Hal ini seperti disampaikan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib

Pertama, kata Adib, masyarakat perlu menunggu hasil sidang isbat. “Kita tunggu hasil sidang isbat,” tegas Adib di Jakarta, Kamis 31 Maret 2022.

Baca Juga: 10 Ucapan Sambut Ramadhan 2022, Gampang Disalin dan Dikirim sebagai Ungkapan Selamat Berpuasa

Dan, sidang isbat awal Ramadhan 2021 akan digelar Jumat 1 April 2022. Proses sidang isbat digelar Kementerian Agama (Kemenag) sebagaimana amanah fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. 

Ada empat hal yang diatur dalam fatwa tersebut. Pertama, penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah dilakukan berdasarkan metode rukyah dan hisab oleh Pemerintah RI cq Menteri Agama dan berlaku secara nasional. 

Kedua, seluruh umat Islam di Indonesia wajib menaati ketetapan Pemerintah RI tentang penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah. 

Baca Juga: Profil David da Silva, Penyerang Persib yang Disorot setelah Gagal Penalti ke Gawang Barito Putera

Ketiga, dalam menetapkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah, Menteri Agama wajib berkonsultasi dengan Majelis Ulama Indonesia, ormas-ormas Islam dan instansi terkait. 

Keempat, hasil rukyat dari daerah yang memungkinkan hilal dirukyat walaupun di luar wilayah Indonesia yang mathla'nya sama dengan Indonesia dapat dijadikan pedoman oleh Menteri Agama RI.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reynaldi Agustian

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X