Korea Utara Menolak Bantuan Vaksin Covid-19 dari AS

photo author
- Minggu, 22 Mei 2022 | 22:38 WIB
Kim Jong Un mengeluarkan kebijakan Lockdown setelah terjadinya kasus Covid-19 di Korea Utara (TIM/GAB/Instagram kimjongunveyegenleri)
Kim Jong Un mengeluarkan kebijakan Lockdown setelah terjadinya kasus Covid-19 di Korea Utara (TIM/GAB/Instagram kimjongunveyegenleri)

Jakarta, Klikaktual.com - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan bahwa Korea Utara dan China tidak menanggapi bantuan vaksin Covid-19 dari Amerika Serikat.

"Jawabannya adalah ya kami telah menawarkan vaksin, tidak hanya ke Korea Utara tetapi juga ke China," kata Biden pada konferensi pers bersama Presiden Korea Selatan Yoon Seok-yeol di Seoul, Sabtu (21/5/2022).

"Dan kami siap untuk melakukan itu segera. Kami tidak mendapat tanggapan," tambahnya

Ketika beberapa negara dunia mulai masa recover dari Covid-19 dengan melonggarkan protocol Kesehatan, tetapi negara Komunis tersebut malah baru melaporkan ledakan kasus Covid-19 setelah 2 tahun pandemi berjalan.

Sejak kasus pertama dilaporkan pada Kamis 12 Mei 2022 ada sekitar 1,48 juta orang telah terinfeksi virus covid-19 dan setidaknya 663.910 orang telah dikarantina menurut angka resmi.

Karena kurangnya tes dan sumber daya untuk memantau dan merawat orang sakit, perhitungan tersebut pasti lebih besar dari penghitungan resmi.

Presiden Korea Utara, Kim Jong-Un optimis bahwa negaranya bisa melalui wabah Covid-19 ini karena ia telah memerintahkan untuk lockdown ketat di semua kota dan kabupaten seluruh penjuru Korea Utara agar meminimalisir peningkatan orang yang terjangkit virus Covid-19. 

Menurutnya warga juga sudah memiliki kesadaran tinggi untuk melawannya.

Direktur WHO Mike Ryan mengatakan, tingkat penularan Virus COVID-19 yang tinggi diantara orang-orang yang tidak divaksinasi, seperti di Korea Utara, menciptakan risiko varian baru yang lebih tinggi.

"Tentu saja mengkhawatirkan jika negara-negara tidak menggunakan alat yang sekarang tersedia," kata Mike Ryan.

"WHO telah berulang kali mengatakan bahwa di mana Anda memiliki penularan yang tidak terkendali, selalu ada risiko varian baru yang lebih tinggi muncul," tambahnya."***

 

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danita Aulia

Tags

Rekomendasi

Terkini

X