Kontroversi Lagi, PM Vanuatu Sebut Ada Pelanggaran HAM di Papua pada Sidang PBB

photo author
- Minggu, 26 September 2021 | 19:15 WIB
PM Vanuatu, Bob Loughman kembali singgung masalah HAM Papua di Majelis Umum PBB. /Youtube United Nation
PM Vanuatu, Bob Loughman kembali singgung masalah HAM Papua di Majelis Umum PBB. /Youtube United Nation

NEW YORK, Klikaktual.com - Perdana Menteri (PM) Vanuatu, Bob Loughman kembali membuat kontroversi dalam Sidang Majelis Umum ke-76 PBB. Dalam kesempatan tersebut, Bob menuding telah terjadi pelanggaran hak asasi manusia di Papua.

Bob meminta Kantor Komisaris Hak Asasi Manusia PBB untuk mengunjungi Provinsi Papua Barat.

"Pelanggaran hak asasi manusia terjadi secara luas di seluruh dunia. Di wilayah saya, masyarakat adat Papua Barat terus menderita pelanggaran hak asasi manusia,"kata Bob Loughman dalam pidatonya, dikutip dari YouTube United Nations, Minggu, 26 September 2021.

Baca Juga: Komisi IV DPR Jemput Korban Insiden Kebakaran Kapal Hentri

"Kami menyerukan Indonesia untuk mengizinkan Kantor Komisaris Tinggi HAM PBB untuk berkunjung dan melakukan penilaian independen," tambah Loughman.

Mendengar hal tersebut, perwakilan dari Indonesia mengeluarkan tanggapan. Pada kesempatan itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI diwakili oleh Sekretaris Ketiga PTRI New York, Sindy Nur Fitri mengatakan Vanuatu telah melakukan tuduhan palsu dan tidak berdasar.

Apalagi Vanuatu terus mengusik kedaulatan dan integritas wilayah lain. Serta terus mealkukan agresi dengan maksud tercela dan motif politik untuk melawan RI.

Baca Juga: Ibu dan Anak di Depok Tewas di Dalam Rumah, Dugaan Sementara Bunuh Diri

Bahkan, dirinya menyebut pernyataan tersebut keliru.

"Kami secara tegas menolak seluruh tuduhan tidak benar, tidak berdasar, dan menyesatkan yang terus dipelihara oleh Vanuatu," tandasnya.

"Pada kenyataannya, HAM versi mereka (Vanuatu) diputar-balikkan, dan sama sekali tidak hirau atas tindak teror keji serta tidak manusiawi yang dilakukan oleh kelompok kriminal separatis bersenjata," katanya.

Vanuatu juga seolah menutup mata atas tindakan teror yang malah dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua yang jelas-jelas melanggar HAM.

"Vanuatu sengaja menutup mata ketika kelompok kriminal separatis bersenjata ini membunuh perawat, petugas kesehatan, guru, pekerja bangunan, dan aparat penegak hukum," kata dia.

Baca Juga: Hadapi Rusia di Laga Perdana Piala Sudirman, Indonesia Pastikan Turunkan Kekuatan Terbaik

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ida Ayu Komang

Sumber: PikiranRakyat.com

Tags

Rekomendasi

Terkini

X