Jakarta, Klikaktual.com - Gabungnya Indonesia kedalam BRICS, merupakan sebuah trobosan baru di tengah dinamika global.
Saat ini, Indonesia adalah negara berkembang. Sehingga gabungnya kedalam BRICS adalah strategi baru di tengah dinamika global.
Bergabungnya Indonesia bisa membuka potensi kolaborasi dalam perdagangan antarnegara, yang lebih fair dan saling menguntungkan.
Baca Juga: Sudah Rilis, Ini Lirik Lagu Song Hye Kyo - After Love
Menurut Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, ia optimis pasar Indonesia akan lebih meluas dengan bergabung menjadi anggota BRICS.
"Apa keuntungan kita dengan bergabung ke BRICS? Ya market kita lebih besar,” ungkapnya.
Sehingga dengan gabungnya kedalam BRICS, maka Indonesia merupakan negara besar dan berdaulat.
Baca Juga: Apa Saja Peran BRICS Terhadap Sektor Ekonomi di Indonesia?
"Indonesia terlalu besar untuk condong pada satu negara, ya maksud saya waktu itu China dan Amerika. Kita tidak perlu takut dengan retaliasi, apalagi sekarang ini Presidennya Pak Prabowo, ndak perlu. Jadi kita perlu merdeka, perlu independen, ya sedikit nakal-nakal lah," jelasnya.
Maka, untuk memastikan stabilitas ekspor dan impor di tengah dinamika global, Indonesia perlu mengadopsi beberapa strategi :
- Diversifikasi Pasar.
Yaitu adalah dapat mengurangi ketergantungan pada pasar Amerika Serikat, dengan memperluas jaringan dagang ke negara-negara BRICS dan ASEAN.
Baca Juga: The Queen Who Crowns dan Namib Alami Penurunan Rating
- Mendorong Inovasi Produk.
Maksudnya adalah dapat memperkuat daya saing produk ekspor melalui inovasi, kualitas, dan efisiensi produksi.
