Khutbah Jumat: Hari Santri dan Cara Jihad Masa Kini

photo author
- Jumat, 22 Oktober 2021 | 08:56 WIB
Ilustrasi khutbah Jumat. (PIXABAY/Mojpe)
Ilustrasi khutbah Jumat. (PIXABAY/Mojpe)

Namun KH Hasyim Asy’ari menegaskan bahwa sekelompok ulama mazhab Syafi’i menyatakan tidak boleh bertaklid kepada selain imam mazhab empat karena beberapa alasan teknis. Oleh karenanya orang yang keluar dari mazhab empat di zaman sekarang termasuk kelompok ahli bid’ah (mubtadi’ah).

Kelima, dalam menyikapi perbedaan pendapat antara empat mazhab dan perbedaan dalam intern mazhab Syafi’i, Kiai Hasyim Asy’ari menegaskan bahwa hal tersebut lumrah.

Sudah maklum bahwa ikhtilaf (perbedaan) dalam furu’ telah terjadi di antara para sahabat Rasulullah. Mereka tidak pernah saling menyesatkan.

Baca Juga: Fakta Baru Kasus Rachel Vennya, Kabur dari Tempat Karantina Ternyata Dibantu Dua Anggota TNI

Keenam, KH Hasyim Asy’ari juga mengikuti mayoritas ulama yang membagi bid’ah menjadi bid’ah wajib, haram, sunnah, makruh, dan mubah.

Beliau menegaskan bahwa menggunakan tasbih, melafalkan niat (membaca ushalli), talqin mayit, sedekah untuk mayit, tahlilan, ziarah kubur, dan semacamnya adalah bid’ah yang baik, bukan bid’ah yang sesat.

Ketujuh, menurut Kiai Hasyim, para pelaku bid’ah (al-mubtadi’uun) muncul di Indonesia pada sekitar tahun 1330 H. Ahli bid’ah tersebut menurut beliau terbagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut: 

1. Para pengikut Muhammad Abduh, Rasyid Ridla, Muhammad bin Abdul Wahhab an-Najdi (pendiri Wahhabi), Ibnu Taimiyah dan kedua muridnya Ibnul Qayyim dan Ibnu Abdil Hadi. 

2. Kelompok Rafidhah, yaitu mereka yang menolak kekhilafahan sayyidina Abu Bakr dan melampaui batas dalam mencintai Sayyidina Ali dan ahlul bait. 

3. Kelompok Ibaahiyyuun, yaitu orang-orang yang meyakini bahwa jika seseorang telah mencapai derajat tinggi dalam ibadah, maka boleh baginya meninggalkan kewajiban dan melakukan perkara haram. 

4. Para Penganut Paham Reinkarnasi 

5. Para Penganut Paham Huluul dan Ittihaad, yaitu kelompok yang meyakini bahwa Allah menempati sebagian makhluk-Nya dan kelompok yang meyakini bahwa Allah bersatu dengan alam.

Menurut Kiai Hasyim, lima kelompok di atas bukanlah golongan yang benar sehingga wajib diwaspadai dan dijauhi.

Kedelapan, dalam Muqaddimah al-Qaanuun al-Asaasi Li Jam’iyyah Nahdhatil Ulamaa’, setelah menjelaskan tentang pentingnya persaudaraan, persatuan, guyub rukun, bekerja sama dan saling tolong menolong dan bahaya perpecahan. 

Baca Juga: Buya Yahya Menjawab, Bolehkah Menolak Menikah dengan Calon yang Disiapkan Orang Tua?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reynaldi Agustian

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Tiga Teori Masuknya Islam di Indonesia

Selasa, 29 Juli 2025 | 13:24 WIB
X