Putri Candrawati Mengaku Diperintahkan Suami untuk Berbohong, Berikut Simak Pernyataannya

TERSANGKA kasus kematian atau pembunuhan Brigadir J, Putri Candrawati, mengaku diperintahkan sang suami Ferdy Sambo untuk berbohong.

Lalu, seperti apa bentuk kebohongan yang diungkapkan Putri Candrawati? Simak penjelasannya di artikel ini.

Ya, dalam pengakuannya kepada Komnas HAM, Putri Candrawati mengaku diperintahkan oleh suami sendiri, Ferdy Sambo, untuk berbohong.

Baca Juga: Ini Link Siaran Langsung Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Brigadir J, Para Tersangka Dihadirkan

Diceritakan Putri Candrawati kepada Komnas HAM bahwa dirinya memang diperintahkan suaminya Ferdy Sambo untuk berkata tidak benar atau berbohong.

Ya, di hadapan Komnas HAM, Putri Candrawati mengaka bahwa dirinya diperintah oleh suaminya Ferdy Sambo untuk berbohong dengan mengatakan bahwa dirinya dilecehkan di Duren Tiga, Jakarta Selatan, bukan di Magelang, Jawa Tengah.

Adapun pengakuan Putri Candrawati terkait lokasi dugaan pelecehan seksual tersebut disampaikan kepada Komnas HAM saat proses pemeriksaan.

Baca Juga: 6 Drama Korea yang Tayang Bulan September 2022, Ada Critical X dan Little Women

"Karena dia bilang sebetulnya yang terjadi itu di Magelang. 'Saya disuruh untuk mengakui kejadian itu terjadi di Duren Tiga'," kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan mengutip pengakuan Putri Candrawati.

Pernyataan Ahmad Taufan itu disampaikan kepada wartawan di Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin 29 Agustus 2022,

Tapi, Ahmad Taufan memastikan pengakuan Putri Candrawati itu masih harus diuji dengan keterangan dan bukti lain agar berita bohong tak lagi terjadi seperti awal kasus ini terungkap ke publik.

Baca Juga: Persebaya vs Bali United Pekan Ke 8 Liga 1 2022 2023, Penukaran Tiket Pertandingan Sudah Dilakukan Hari Ini

Alasannya, dari beberapa pemeriksaan sejumlah pihak, keterangan Putri Candrawati kerap berubah-ubah saat dimintai pengakuan oleh Komnas HAM.

"Telah membuat kehebohan banyak pihak tapi ternyata orang yang bersangkutan saja (Putri) mengatakan 'saya cuma disuruh mengakui saja di Duren Tiga,' sebetulnya peristiwanya di Magelang. Nanti jangan-jangan dikejar lagi, beda lagi kan gitu," tandas Ahmad Taufan, dikutip dari laman PMJ News, Selasa 30 Agustus 2022. ***