Profil Komjen Agung Budi Maryoto Disorot, Ungkap Keterlibatan Istri Ferdy Sambo Dalam Pembunuhan Brigadir J

Sepuluh tahun bertugas di Polda Riau, ia akhirnya diangkat sebagai Kasatlantas Polresta Bandar Lampung pada tahun 1997.

Baca Juga: Mengenal Sosok Ayu Laksmi, Pemeran Ibu dalam Film Pengabdi Setan 2 Communion

Pada tahun 2002, pangkat Agung Budi Maryoto naik menjadi AKBP atau perwira menengah dan menjabat sebagai Kasubdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya.

Karir Agung Budi Maryoto terus menanjak, hingga pada tahun 2007 dia dipercayakan menduduki kursi Kapolrestabes Yogyakarta dengan pangkat Kombes (Komisaris Besar).

Dari tiga melati, pangkat Agung naik menjadi satu bintang atau Brigadir Jenderal (Brigjen) setelah dipromosikan sebagai Wakakorlantas Polri di tahun 2012.

Baca Juga: Profil dan Biodata Brigjen Hendra Kurniawan Lengkap dengan Umur, Pendidikan hingga Karir

Lanjut pada tahun 2015, Agung Budi Maryoto kembali dipromosikan menjadi Kapolda Kalimantan Selatan lalu mempersunting wanita yang kini menjadi istrinya, Winny Charita, seorang mantan presenter TvOne.

Satu tahun berikutnya, atau tepatnya 2016, Agung Budi Maryoto ditarik ke Mabes Polri menjadi Kakorlantas hingga pada 2017 menjabat Kapolda Sumatera Selatan.

Di tahun yang sama, Agung Budi Maryoto kembali berpindah tugas sebagai Kapolda Jawa Barat.

Baca Juga: Profil dan Biodata Bima Sakti, Bawa Timnas Juara Piala AFF U 16, Diundang Presiden Jokowi di HUT RI Ke 77

Dua tahun berselang, Agung Budi Maryoto mengemban tugas menjadi komisaris bintang tiga atau komjen dan dipercaya menjabat Kabaintelkam Polri.

Dan, sejak tahun 2020 hingga saat ini, Agung Budi Maryoto menjabat sebagai Irwasum Polri.

Tugas besarnya saat ini mengusut kasus penembakan yang dilakukan sesama anggota Polri, termasuk melibatkan Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawati.

Baca Juga: Siapa Abah Lala? Ini Profil Lengkap Pencipta Lagu Ojo Dibandingke yang Dinyanyikan Farel Prayoga Di Istana Neg

Agung Budi Maryoto ditugaskan menjadi ketua tim khusus terkait pemeriksaan pelanggaran kode etik profesional Polri yang diduga dilakukan oleh 31 personel Polri.