JAKARTA, Klikaktual.com- Varian baru Covid-19 dengan nama Mu atau B.1621, belum terdeteksi di Indonesia. Hal ini berdasarkan hasil laporan sekuensing dari 5.835 sampel.
Data itu disampaikan Juru Bicara (Jubir) Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat konferensi pers secara virtual, Jumat (10/9/2021).
"Sampai saat ini tidak kurang dari 5.835 hasil sekuensing sudah kita laporkan, sebanyak 2.300 di antaranya varian Delta yang ditemukan di 33 provinsi," kata Siti Nadia Tarmizi.
Baca Juga: Pemkot Bogor Raih Penghargaan Peringkat III BKN Award 2021
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes bersama sejumlah laboratorium perguruan tinggi di Indonesia terus memantau semua varian yang muncul.
Hal ini sesuai dengan panduan WHO terkait pengelompokan mutasi berdasarkan Variant of Concern (VoC) maupun Variant of Interest (VoI). VoC merujuk pada varian yang dianggap lebih mengancam dalam hal penularan atau mematikan serta lebih resisten terhadap vaksin maupun pengobatan. Sementara VoI merujuk pada varian yang harus diteliti lebih lanjut agar karakteristiknya dipahami.
Nadia mengatakan sejumlah varian virus yang kini masuk dalam kriteria VoI bersama Mu di antaranya Eta (B.1.525) yang terdeteksi pertama kali di beberapa negara sejak Desember 2020.
Baca Juga: Ini Rincian Lengkap Syarat Terbaru Naik Pesawat untuk Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali
Kemudian Lota (B.1.526) terdeteksi pertama kali di Amerika Serikat pada November 2020, Kappa (B.1617.1) terdeteksi pertama kali di India Oktober 2020, Lambda (C.37) terdeteksi pertama kali di Peru pada Desember 2020.
Sedangkan varian virus yang masuk dalam kriteria VoC di antaranya Alpha (B.117) terdeteksi pertama kali di Inggris September 2020, Beta (B.1.351, B.1.351.2, B.1.351.3) terdeteksi pertama kali di Afrika Selatan Mei 2020.
Kemudian Gamma (P.1, P1.1, P.1.2) terdeteksi pertama kali di Braziil November 2020 dan Delta (B.1617.2, AY.1, AY.2, AY.3) terdeteksi pertama kali di India pada Oktober 2020.
"Termasuk juga varian lokal yang muncul di Indonesia. Kami juga melakukan pemantauan terhadap varian Mu yang saat ini menyebar di 46 negara. Saat ini belum terdeteksi di Indonesia," tutur Siti Nadia Tarmizi.
Sejak varian Mu diteliti Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada tanggal 30 Agustus 2021, sejumlah pakar menyebut varian tersebut berpotensi kebal terhadap vaksin.
Artikel Terkait
Ribut-ribut Varian Baru Covid-19, Apa itu Varian Mu?
Waduh, Data Kematian Akibat Covid-19 Versi Pemerintah Diragukan
Kasus Covid-19 Menurun, Pemkot Cirebon Optimistis Target PAD 2021 Tercapai
Antisipasi Penyebaran Covid-19 Varian Mu, Pemerintah Awasi Pintu Masuk Bandara dan Pelabuhan