KASUS Covid-19 di Kota Cirebon mulai melandai. Sehingga, perekonomian perlahan kembali meningkat. Seperti yang disampaikan Walikota Cirebon, Drs Nashrudin Azis SH.
“Masyarakatnya sehat, roda perekonomian perlahan meningkat lagi, insya Allah pendapatan daerah bisa tercapai targetnya,” kata Azis seperti dikutip di laman resmi cirebonkota.go.id.
Pandemi Covid-19, sambung Azis, telah membuat pihaknya mengubah banyak kebijakan terkait anggaran dalam postur APBD. Penyesuaian anggaran dibutuhkan guna penanganan virus Corona.
“Tapi kita harus optimis akan bangkit seiring dengan situasi yang mulai terkendali ini. Namun jangan abaikan protokol kesehatan, dan vaksin,” katanya.
Sementara itu, Kepala BKD Kota Cirebon, Arif Kurniawan ST memaparkan, target PAD Kota Cirebon di tahun 2021 sebesar Rp 516,9 miliar. Berdasarkan laporan per 31 Agustus 2021, realisasi PAD sudah sebesar Rp 224,53 miliar atau 43,44 persen.
Target PAD tersebut berasal dari pajak daerah sebesar Rp 192,01 miliar, retribusi daerah Rp 15,09 miliar, hasil pengelolaan daerah yang dipisahkan Rp 8,05 miliar dan pendapatan lain-lain yang sah, termasuk RSD Gunung Jati sebesar Rp 301,73 miliar.
“Realisasi pajak daerah bisa dilihat secara online di situs resmi BKD Kota Cirebon,” ujarnya.
Sampai dengan 31 Agustus 2021, sambung Arif, realisasi retribusi daerah sebesar 45,25 persen, hasil pengelolaan daerah yang dipisahkan sebesar 76,82 persen dan pendapatan lain-lain yang sah sebesar 36,67 persen. Sedangkan pajak daerah sampai dengan 8 September 2021 sebesar 54,57 persen.
“Itu di bulan Agustus, sekarang sudah pertengahan September angkanya mulai ada kenaikan,” beber Arif.
Pihaknya meyakini, perekonomian di Kota Cirebon yang mulai bangkit akan meningkatkan PAD Kota Cirebon. “Pasti ada kenaikan karena sektor jasa dan pariwisata sudah mulai buka meski pengunjung masih dibatasi,” kata dia. ***