Kisah Haru Keluarga Korban Kebakaran Lapas Tangerang, Upik: Malam Itu Anak Saya Masih Video Call

photo author
- Kamis, 9 September 2021 | 15:23 WIB
Upik Hartanti kehilangan anak selama-lamanya. (Foto: PMJ/Yeni)
Upik Hartanti kehilangan anak selama-lamanya. (Foto: PMJ/Yeni)

PERISTIWA kebakaran di Lapas Tangerang membawa cerita duka bagi para anggota keluarga. Hingga saat ini ada 44 orang meninggal dunia dalam kejadian tersebut.

Sejak kemarin para anggota keluarga mendatangi posko center, menanyakan kabar orang-orang terdekat mereka yang ditahan di Lapas Tangerang. Ada yang mendapati kenyataan, anggota keluarganya menjadi korban meninggal dalam peristiwa itu.

Seperti halnya Upik Hartanti (44). Dia harus kehilangan anaknya. Ya, Upik Hartanti tak menyangka mimpi sang suami, Nursin (46), pada malam sebelum kejadian, menjadi pertanda baginya akan kehilangan sang anak, Rezkil Khairi (23), untuk selama-lamanya.

Baca Juga: Mensos Risma: Ada Penerima Bansos Rumahnya Lebih Besar dari Rumah Dinas Saya

Dikutip dari PMJ News, Upik menerangkan pada Selasa (7/9/2021) malam dirinya sempat berkomunikasi melalui video call bersama sang anak. Beragam topik dibicarakan pada malam tersebut.

"Malamnya sekitar pukul 21.00 WIB, ya dia biasa ngomongnya seperti yang kemarin-marin, menanyakan udah makan atau belum sama dia minta uang jajan, makanya saya bilang 'yaudah nanti ibu kirimin' begitu," kata Upik kepada wartawan, Kamis (9/9/2021).

Tak sama dengan hari-hari sebelumnya, malam usai berkomunikasi dengan sang anak, Upik mendapati suaminya menanyakan keberadaan sang anak. Lantaran bermimpi anaknya telah hilang. "Saya enggak ada (firasat), kalau bapaknya ada dia mimpi anaknya ilang. Itu pertanda," terang Upik Hartanti.

Baca Juga: BPOM Keluarkan Izin Darurat Penggunaan Vaksin Janssen dan Convidecia

Upik mengatakan selama pandemi Covid-19 ini dirinya dan sang suami tidak pernah bertemu langsung dengan sang anak di Lapas Tangerang. Mereka selama ini hanya mengandalkan komunikasi melalui telepon dan video call.

"Sebelum Covid-19 itu pas terakhir bertemu, besuknya itu. Seminggu setelah itu langsung Covid-19 jadi tidak bisa berkunjung. Jadi kita komunikasi lewat telepon, kadang pagi atau kadang subuh setelah dia sholat subuh ditelepon," kenang Upik.

Ia juga bercerita mengenai impian sang anak yang tidak bisa melanjutkan mimpinya untuk kuliah. Padahal sebelum menjadi warga binaan lapas, Rezkil sangat bersemangat untuk melanjutkan pendidikannya tersebut dan sudah sempat mengambil formulir pendaftaran di salah satu universitas.

Baca Juga: PON Papua Tinggal Hitungan Hari, Lokasi Dibagi Empat Klaster, Ini Cabor-cabor yang Dipertandingkan

Meski tidak bisa melanjutkan mimpi tersebut, Upik dan suaminya tetap berusaha untuk ikhlas. Ia berharap, proses yang kini tengah dilakukan pihak kepolisian dapat berjalan dengan cepat sehingga dirinya dapat membawa jenazah anak untuk segera dikebumikan.

"Iya dia mau masuk kuliah, di Jakarta. Dia mau kuliah karena sudah nganggur dua tahun. Sebelumnya juga dia sudah mau ambil formulir, sudah mau ambil formulirnya tapi ternyata masuk duluan (ke lapas)," terangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reynaldi Agustian

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X