Keadaan semakin tak terkendali, supporter Arema FC yang turun ke lapangan semakin banyak jumlahnya dan beralih menyerang petugas keamanan yang siaga di Stadion Kanjuruhan.
Polisi pun akhirnya menembakkan gas air mata ke arah supporter yang melakukan penyerangan dan ke arah tribun penonton.
Baca Juga: Fatal, Penggunaan Gas Air Mata pada Tragedi Kanjuruhan Jelas Melanggar Aturan FIFA
Akibat tembakan gas air mata tersebut banyak supporter yang mengalami sesak nafas dan kepanikan di tribun semakin menjadi-jadi.
Supporter yang mengalami luka-luka dan sesak nafas kemudian langsung mendapat pertolongan pertama oleh tim medis yang disiagakan di stadion Kanjuruhan.
Hingga berita ini dituliskan jumlah korban jiwa akibat tragedi sepakbola di stadion Kanjuruhan tersebut mencapai 187 orang.***