KLIKAKTUAL.COM - Seorang supporter Arema FC menjelaskan kronologi kericuhan yang terjadi di stadion Kanjuruhan pada Sabtu malam, 01 Oktober 2022.
Supporter Arema FC tersebut menyebutkan kondisi ibu-ibu dan anak kecil saat terjadinya insiden yang mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia.
Melalui akun Twitter @RezqiWahyu_05, supporter Arema FC tersebut menceritakan detail kronologi kericuhan di Kanjuruhan.
Baca Juga: Pemkab Malang Biayai Sepenuhnya Korban Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022
Ia menceritakan terjadinya insiden berdarah tersebut bermula dari kekalahan Arema FC atas tamunya Persebaya Surabaya.
Dalam akun Twitternya, supporter Arema FC menyebutkan bahwa kericuhan terjadi setelah peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan dibunyikan.
"Hingga peluit akhir dibunyikan arema tidak bisa menambah golnya, dan harus menerima kekalahan
Disinilah awal mula tragedi dimulai...
Setelah peluit di bunyikan, para pemain arema tertunduk lesu dan kecewa...," Tulis akun @RezqiWahyu_05.
Baca Juga: Fatal, Penggunaan Gas Air Mata pada Tragedi Kanjuruhan Jelas Melanggar Aturan FIFA
"Pelatih Arema dan Manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter..
Disisi lain, ada 1 orang supporter yang dari arah tribun selatan nekat masuk dan mendekati sergio silva dan maringa
Terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka..," lanjutnya.
"Kemudian ada lagi beberapa oknum yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema, terlihat john alfarizie mencoba memberi pengertian kepadan oknum" tersebut.."
"Namun, semakin banyak mereka berdatangan, semakin ricuh kondisi stadion karena dari berbagai sisi stadion juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya ke pemain.."
Baca Juga: Spoiler Little Women Episode 10, Won Sang Ah Culik dan Kurung Oh In Hye
"Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter, yang menurut saya perlakuannya sangat kejam dan sadis, di pentung dengan tongkat panjang, 1 supporter di keroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya"
Pada akun Twitternya, ia juga menyebutkan kondisi ibu-ibu dan anak kecil yang terlihat lemas tak berdaya.
Artikel Terkait
Sebut Kanjuruhan Sangat Mencekam, Suporter Arema: Besi dan Bambu Beterbangan
Ini Kronologi Arema FC vs Persebaya Surabaya Ricuh yang Tewaskan 127 Suporter
Heboh Cuitan Suporter Arema usai Tragedi Kanjuruhan, Awal Kerusuhan Terjadi setelah Arema Minta Maaf
Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022, PSSI akan Evaluasi dan Berikan Sanksi Kepada Arema FC dan Panpel
Kejadian Berdarah Terjadi Usai Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Liga 1 Indonesia Dihentikan Seminggu