“Kita selalu bersiap dengan situasi apapun tapi sebenarnya obrolan tentang ini (pemilihan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres) semua waktunya berjalan relatif cepat, itu betul. Karena waktu pendek dari Selasa pekan lalu (29 Agustus),” bebernya.
Baca Juga: Soal Cawapres, Ini Pesan Ketum NasDem Surya Paloh Kepada Anies
“Walaupun (keinginan) mengundang PKB sudah relatif lama, dari bulan Juni (2023). Saya sudah katakan ke Demokrat maupun Nasdem bahwa kita perlu mengajak PKB,” jelas Anies.
Anies menuturkan nama Muhaimin Iskandar yang diajukan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh sebagai cawapres ini juga merupakan sesuatu yang logis.
“Apabila Pak Surya Paloh mengajukan nama yang tidak relevan dengan usaha pemenangan, dan saya menjalankan, maka saya (bisa dibilang) petugas partai. Semata-mata menjalankan. Tapi, apabila nama yang dibawa sesuai kebutuhan kita, seperti yang saya bilang bahwa di bulan Juni (2023) kepada semua, saya sudah katakan kita perlu undang PKB karena kita lemah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kita perlu partai basis kuat di sana. Jadi ada nama ini, sesuai kebutuhan,” papar Anies.
Pada akhirnya, ditetapkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar untuk nantinya didaftarkan sebagai capres - cawapres pada Pilpres 2024. (*)
Artikel Terkait
Masa Jabatan Anies Sebagai Gubernur Bakal Berakhir pada 16 oktober, Ini Tiga Calon yang diusulkan DPRD Jakarta
Heru Budi Hartono Gantikan Anies Baswedan, Ini Tanggal Mulai Tugas sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan ke Kantor DPP Partai Demokrat, AHY : Insya Allah Ini Pertanda
Hari Ini Heru Resmi Gantikan Anies Baswedan, Ini Masa Kerjanya Pimpin DKI Jakarta
Anies dan Gibran Satu Mobil hingga Sarapan Bareng, Ngobrol Soal Angkutan Umum
Partai Demokrat Resmi Dukung Anies Baswedan, Herman Khaeron : AHY Cocok Jadi Dampingi Anies