JAKARTA, Klikaktual.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat telah mencatat estimasi kerugian sementara dampak bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di daerah Sumatera Barat.
Kerugian akibat bencana banjir di Tanah Minang tersebut diperkirakan mencapai Rp. 6,53 miliar.
"Kerugian sementara Rp. 6.533.800.000. Dengan dampak terbesar terjadi di Kabupaten Padang Pariaman dengan kerugian sementara Rp4.891.000.000," Ungkap Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar Arry Yuswandi.
Ia juga mengatakan bahwa data tersebut masih bersifat sementara per Kamis 25 November pukul 12.00 WIB kemarin.
Baca Juga: Park Bo Gum dan Kim Hye Soo Akan Mengawali MAMA Awards 2025 dengan Pesan Belasungkawa
Data tersebut dihimpun dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) di 13 kabupaten dan kota di provinsi Sumatera Barat.
Secara umum, cuaca ekstrem yang melanda Sumatera Barat sejak 22 Novber telah memicu bencana hidrometeorologi. Termasuk bencana banjir, tanah longsor, pohon tumbang, hingga banjir bandang di sejumlah daerah.
Ia juga menyampaikan Pemerintah Provinsi Sumbar terus melakukan pemantauan 24 jam dengan memperkuat koordinasi serta memastikan penanganan dilakukan sesuai prosedur operasional standar tanggap darurat.
Selain itu, Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang, waspada, saling membantu serta memperbanyak berdoa.
Baca Juga: Jangan Sampai Ketinggalan, Simak Jadwal, Line Up dan Platform Streaming MAMA Awards 2025
Lebih jauh ia juga memastikan Pemerintah Provinsi Sumbar telah menggerakkan seluruh perangkat untuk percepatan penanganan darurat.
Basarnas juga mengerahkan personel perbantuan dari sejumlah kantor SAR di luar daerah guna memperkuat operasi pencarian dan evakuasi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat lewat jalur laut.
Baca Juga: Red Karpet Ditiadakan, MAMA Awards 2025 Umumkan Perubahan Sesi Acara
Kepala Basarnas, Mohammad Syafii, juga mengatakan bahwa berdasarkan hasil koordinasi, jalur darat di sejumlah titik masih belum dapat dilalui. Oleh sebab itu, pengiriman personel dan peralatan turut dilakukan menggunakan armada laut.
“Karena jalur darat beberapa titik masih terputus. Kita mengerahkan dengan fasilitas laut, KN SAR kami sudah siaga,” ungkapnya.