Jakarta, Klikaktual.com - Seluruh negara di dunia kini tengah bersiap menghadapi kemungkinan perang dunia ketiga setelah Amerika Serikat (AS) terlibat dalam perang Israel dan Iran.
Lantas apa dampak perang dunia ketiga terhadap Indonesia?
Dalam jangka pendek, perang dunia ketiga akan memberi dampak pada pasar keuangan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak sama seperti banyak negara, berada di zona merah.
Serangan awal Israel terhadap Iran pada 13 Juni lalu membuat IHSG menurun sebesar 0,53% menjadi 7.166.
Baca Juga: Inter Miami Hadapi PSG di 16 Besar, Benfica Wajib Raih Tiga Poin Saat Hadapi Bayern Rabu Dini Hari
Dalam sepekan, IHSG terkoreksi sekitar 3,6% atau 259 point ke level 6.907. Kini AS melakukan serangan pada fasilitas nuklir Iran hingga meningkatkan ketidakpastian global.
Hal ini mendorong investor mencari aset yang lebih aman, seperti emas atau mata uang safe haven, sehingga menekan minat investor terhadap pasar saham negara berkembang, termasuk Indonesia.
Rupiah juga diperkirakan akan mengalami tekanan dalam situasi ini. Kurs akan bergerak pada level Rp16.350-Rp16.500 per dolar AS.
Baca Juga: Pemkot Cirebon Resmi Berlakukan Jam Malam
Perang juga berpotensi mendorong lonjakan harga minyak dunia. Sejak ketegangan sebelumnya, harga minyak naik 7% dan diperkirakan bisa mencapai US$ 100 per barel terlebih jika nantinya konflik semakin meluas.
Kondisi ini juga akan berdampak pada defisit anggaran di Indonesia yang berpotensi melebar hingga 3 persen dari PDB.