internasional

Sempat Umumkan Darurat Militer, Presiden Korea Selatn Yoon Suk Yeol Mint Maaf

Sabtu, 7 Desember 2024 | 19:45 WIB
Potret Presiden Yoon Suk Yeol (GenzDaily/dok: SBS News)

JAKARTA, Klikaktula.com - Setelah sempat membuat kisruh terkait pengumuman darurat militer selama sepekan terakhir, presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol akhirnya buka suara.

Hari ini, (7/12/2024) Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol meminta maaf atas segala kekacauan yang ia sebabkan.

Hal ini merupakan kali pertama Presiden Yoon berbicara di depan umum usai pengumuman darurat militer.

Pidato ini muncul sesaat sebelum pemungutan voting pemakzulan Presiden Yoon berlangsung.

Baca Juga: Selain Drama, Beberapa Acara Musik dan Variety Show Korea Selatan Juga Tidak Tayang Minggu Ini

Presiden Yoon mengaku bahwa perberlakuan situasi darurat militer muncul dari urgensi dirinya sebagai presiden.

"saya menimbulkan kegelisahan dan ketidaknyamanan pada masyarakat. Saya dengan tulus meminta maaf kepada warga yang sangat tertekan," Ucap Yoon, dalam pidatonya.

Namun, dalam pidato tersebut Yoon tidak menyebutkan terkait opsi pengunduran dirinya dari jabatan Presiden Korea Selaran. Ia hanya akan mempercayakan segala keputusan pada partainya.

Dalam pidatonya tersebut juga, Yoon memastikan bahwa ia tak akan memberlakukan darurat militer untuk kedua kalinya.

Baca Juga: Kenapa Drama Korea When The Phone Rings Tidak Tayang Minggu Ini? Simak Alasannya Berikut

Diketahui sebelumnya, pada selasa 3 desember 2024 lalu, Presiden Korea Selatn Yoon Suk Yeol mengumumkan deklarasi darurat militer dengan alasan ancaman dari Korea Utara dan kekuatan anti-negara.

Hal tersebut menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat. Namun, setelah ditelisik ulang, pengumuman tersebut muncul akibat situasi politik yang panas antara Yoon dengan pihak oposisi.

Langkah Presiden Yoon Suk Yeol pun dianggap sebagai aksi pemberontakan oleh banyak pihak. Warga bahkan kini kompak mendesak Yoon dimakzulkan dan diselidiki.

Semwntara itu, pihak kepolisian telah memulai penyelidikan terhadap Yoon Suk Yeol atas dugaan pemberontakan pada 5 Desember 2024 lalu.

Halaman:

Tags

Terkini