Yakin Tahu Soal Ekowisata? Simak 4 Faktanya

photo author
- Minggu, 24 Oktober 2021 | 13:25 WIB
Wisata alam. Foto: Dokumen Hutan Itu Indonesia (HII).
Wisata alam. Foto: Dokumen Hutan Itu Indonesia (HII).

Bagi pengunjung, tersedia rumah-rumah ramah lingkungan yang dilengkapi toilet. Pengunjung bisa memilih akan menginap di bangunan yang sudah disediakan warga, atau homestay di rumah warga. 

Baca Juga: Inspirasi Nama anak Laki-laki Islam yang Lahir pada Hari Minggu

“Menginap di hutan juga bisa. Ada area yang bisa digunakan untuk membangun tenda, tanpa membuka lahan. Di area sungai sering kali ada area bebatuan yang bisa dijadikan lokasi kemping. Atau, ada sejumlah area lapang di bawah pepohonan,” kata Diyah Deviyanti.

4. Eco-friendly traveling sama dengan ecotourism

Karena sama-sama ada kata ‘eco’, dan sama-sama mengandung unsur wisata, maka tak sedikit yang menyangka bahwa eco-friendly traveling sama dengan ecotourism. 

Sebenarnya tidak sama. Eco-friendly traveling lebih pada rasa kepedulian atau tanggung jawab sebagai traveler terhadap lingkungan.  

Baca Juga: Squid Game Ditiru Salah Satu Sinetron Indonesia, Begini Respons Netflix

Namun, Diyah Deviyanti melihat ada benang merah di antara keduanya, yaitu sama-sama peduli terhadap alam. Hanya, caranya saja yang berbeda. Ia mencontohkan perilaku eco-friendly traveling.

Ketika kita pergi dengan pesawat, artinya ada jejak karbon yang cukup besar. Maksudnya, ada karbondioksida dari pesawat yang dihasilkan dan berpotensi menyebabkan polusi.

Kalau kita paham soal eco-friendly traveling, kita punya tanggung jawab untuk ‘mengganti’ pelepasan karbon tersebut. Salah satu caranya adalah mengadopsi pohon yang sudah cukup besar dan telah menghasilkan banyak oksigen. 

Baca Juga: Buat Kamu yang Mager, Gerakan Olahraga ini Bisa Dilakukan di Atas Kasur

Diyah juga menegaskan bahwa perilaku traveling ramah lingkungan wajib diterapkan saat berada di lokasi ekowisata. Saatnya #TimeforActionIndonesia bagi kita untuk bergerak. 

“Jangan sampai lokasi yang sudah benar-benar dijaga malah dikotori oleh sampah. Jangan pula mengukir-ukir dan menulis sembarangan. Memang di destinasi ekowisata banyak sekali hal-hal yang sangat bagus. Saking bagusnya, tak sedikit yang tergoda untuk mengukir nama. Percuma datang ke destinasi ekowisata, kalau ujung-ujungnya merusak juga. Harusnya kedatangan kita membuat tempat itu tetap bagus dan lestari," tutur Diyah Deviyanti.

Jadi, sudah tahu kan apa itu ekowisata? Jangan salah kaprah lagi ya. Yuk, menikmati keindahan alam dengan tetap menjaganya. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Reynaldi Agustian

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X