JAKARTA, Klikaktual.com - Orang tua kerap khawatir jika melihat rambut bayinya yang baru lahir, sering rontok. Padahal itu sesuatu yang biasa terjadi. Harus diketahui penyebab dan cara mengatasinya.
Sebenarnya rambut rontok tidak hanya dialami oleh orang dewasa. Namun juga sering menimpa anak-anak, bahkan bayi yang baru lahir.
Khusus untuk bayi baru lahir sebenarnya rambut rontok, normal dialami pada 6 bulan pertama kehidupannya. Biasanya, rambut bayi akan banyak mengalami kerontokan ketika usianya mencapai 3 bulan.
Baca Juga: Majalengka Kembali Masuk PPKM Level 3, Begini Penjelasan Dinas Kesehatan
Dilansir alodokter.com, ada sejumlah penyebab kenapa rambut bayi rontok, sekaligus cara mengatasinya.
PENYEBAB RAMBUT BAYI BARU LAHIR RONTOK
Rambut rontok pada bayi baru lahir yang masih tergolong normal disebut telogen effluvium. Perlu diketahui, pertumbuhan rambut bayi baru lahir memiliki dua tahapan, yakni tahap pertumbuhan dan tahap istirahat.
Untuk tahap istirahat berlangsung pada usia 1–6 bulan. Pada fase ini, pertumbuhan akan terhenti dalam beberapa waktu. Di tahap istirahat, rambut tidak akan tumbuh dan cenderung akan lebih mudah rontok. Setelah melewati tahap ini, rambut bayi akan mulai tumbuh lagi dan menjadi lebih lebat seiring berjalannya waktu.
Ada beberapa faktor lain yang juga bisa membuat bayi lebih rentan mengalami rambut rontok, yaitu:
1. Perubahan kadar hormon
Selama di dalam kandungan, pertumbuhan rambut bayi dirangsang oleh hormon dari tubuh ibu. Namun, setelah lahir, jumlah hormon di dalam tubuh bayi akan berkurang karena ia tidak lagi mendapat sokongan hormon dari tubuh ibunya. Alhasil, ini bisa menyebabkan rambut bayi rontok setelah ia dilahirkan.
Selain itu, ada riset yang juga menyebutkan bahwa stres pada ibu selama kehamilan bisa berdampak pada terganggunya pertumbuhan rambut janin. Saat sedang stress, ibu hamil akan banyak menghasilkan hormon stres kortisol. Jumlah hormon stres yang berlebihan ini bisa membuat rambut bayinya menjadi lebih banyak rontok.
Baca Juga: Persentase Minat Baca Masyarakat Jawa Barat Rendah, Pemprov Gelar Gebyar Perpustakaan Keliling
2. Gesekan
