JAKARTA, Klikaktual.com - Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) dan Promedia Teknologi Indonesia mengadakan survei pemilihan umum (Pemilu) 2024 di ekosistem kedua media berjaringan nasional ini. Survei ini diadakan dengan rentang waktu 12-15 Agustus 2022.
Survei ini dilakukan dalam bentuk kuisioner yang dikirimkan ke semua ekosistem PRMN dan Promedia. Para peserta kemudian mengisi kuisioner tersebut secara daring.
Adapun latar belakang dari survei Pemilu 2024 sebagai data partisipan responden serta pengetahuan terkait pemilihan umum anggota ekosistem Promedia dan PRMN yang belum tersedia.
Baca Juga: Daftar Pemain Drama Little Women, Ada Kim Go Eun, Nam Ji Hyun dan Park Ji Hu
Sasaran responden yang mengikuti survei ini merupakan masyarakat yang berusia 18-64 tahun yang tergabung dalam ekosistem Promedia dan PRMN. Responden yang menjadi sasaran ini juga berpotensi akan ikut berpartisipasi dalam Pemilu 2024 kelak. Adapun sampel yang diambil berkisar 15% dari anggota ekosistem atau ekuivalen 750 responden.
Dalam survei tersebut, sebanyak 92,1 responden menjawab pernah menggunakan hak pilihnya dalam pilpres periode sebelumnya. Sementara, 7,9 persen menjawab tidak.
Sebanyak 87,3 persen responden menjawab alasan ikut berpartisipasi dalam hak pilih di Pilpres karena untuk kemajuan bangsa.
Pada pertanyaan tipikal calon presiden yang bakal dipilih, sebanyak 61,1 persen setuju bahwa seorang presiden harus cukup usia dan memiliki pengalaman politik.
Baca Juga: Kenakan Jersey Manchester United, Jennie BLACKPINK Jadi Sorotan
Adapun untuk pertimbangan memilih kandidat presiden, sebanyak 35 persen responden menjawab visi misi calon presiden, faktor dari partai politik (10 persen), latar belakang dan pendidikan (20 persen), pengalaman politik (27 persen) dan faktor lainnya (8 persen).
Sebanyak 50,2 persen responden menjawab jenis kelamin bagi seorang presiden itu penting. Sementara, 47,3 persen menjawab tidak penting dan 2,5 persen menjawab tidak tahu.
Pada pertanyaan selanjutnya, sebanyak 53,2 persen responden menjawab seorang presiden harus memiliki latar belakang sipil. Sementara, 27,4 presiden harus dari kalangan militer dan 19,3 persen menjawab tidak tahu.
Dari sisi latar belakang pendidikan seorang presiden, sebanyak responden 40,8 persen menjawab bahwa seorang presiden harus memiliki latar belakang keilmuan pemerintahan.
Sebanyak 27,4 persen responden memilih latar belakang seorang presiden berasal dari pengusaha, wirausahawan atau pebisnis. Sementara 28,8 persen, responden memilih presiden dari latar belakang politikus.