JAKARTA, Klikaktual.com - Politisi senior Partai Demokrat, Zulkifli bin Adam atau yang akrab disapa Max Sopacua dikabarkan meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto, Rabu, 17 November 2021.
Meninggalnya Max Sopacua secara langsung dibenarkan oleh kuasa hukum Partai Demokrat kubu KLB (Kongres Luar Biasa) Deli Serdang, Rusdiansyah. Dalam keterangannya, Rusdiansyah menyampaikan, Max Sopacua meninggal dunia sekitar pukul 5.53 WIB.
"Mohon di maafkan segala kekhilafan Almarhum semasa hidup," katanya.
Lantas siapakah Max Sopacua yang sempat membela Partai Demokrat hasil Konferensi Luar Biasa (KLB) Deli Serdang beberapa waktu lalu?
Baca Juga: Jadwal Sepakbola Liga 1 dan 2 Hari Ini, 17-18 November 2021 Lengkap dengan Live Streamingnya
Max Sopacua, SE, M.Sc diketahui merupakan seorang politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) selama dua periode pada 2004–2009 dan 2009–2014.
Tokoh senior Partai Demokrat ini, selama di DPR ia mewakili daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat IV (2004–2009) dan Jawa Barat V (2009–2014) serta pernah bertugas di Komisi IX dan I DPR.
Max lahir di Ambon, Maluku pada 2 Maret 1946, ia menyelesaikan sekolah dasar hingga sekolah menengah pertamanya di Pulau Saparua, tepatnya di SR Negeri Saparua selama enam tahun hingga 1958, dan di SMP Negeri 2 Saparua sampai 1961. Tiga tahun berselang ia menamatkan pendidikan SMA di SMA Negeri 1 Ambon.
Tahun 2003, Max berhasil menuntaskan pendidikan strata-1 di STIE Gotong Royong dan meraih gelar Sarjana Ekonomi (S.E.), dua tahun kemudian ia meraih gelar Master of Science (M.Sc.) juga dari perguruan tinggi yang sama.
Baca Juga: Gala Sky Anak Vanessa Angel Terus Panggil-panggil Mama
Max juga menikah dengan Tutie Irawati, mereka dikaruniai tiga orang anak. Salah satu putranya, Ferro Sopacua juga merupakan seorang politikus yang pernah menjadi anggota DPRD Kota Bogor pada tahun 2009 hingga 2014. Istri Max, Tutie, telah meninggal dunia pada tahun 2013.
Sebelum terjun ke dunia politik, Max merupakan seorang penyiar berita olahraga di TVRI yang terkenal pada tahun 1980an hingga 1990an. Selain sebagai penyiar berita, Max juga pernah menjadi produser di TVRI pada tahun 1985 hingga 2002.
Berbagai program olahraga TVRI dalam perhelatan-perhelatan olahraga dunia diproduseri oleh Max, di antaranya program Olimpiade Seoul 1988, Olimpiade Atlanta 1996, Piala Dunia FIFA 1998, SEA Games 1999, hingga terakhir Olimpiade Sydney 2000.
Bekerja sebagai penyiar berita olahraga, membuat Max aktif dalam organisasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) di mana ia menjadi anggota di dalamnya pada 1990 hingga 2001, selain itu ia juga merupakan anggota Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU).