Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma IPTEK

photo author
- Kamis, 3 November 2022 | 18:05 WIB
BPIP gelar Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di ITB, Kamis 3 November 2022.
BPIP gelar Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di ITB, Kamis 3 November 2022.

BANDUNG, Klikaktual.com- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung (ITB), Kamis 3 November 2022.

Kegiatan dengan tema "Ethics for smart society 5.0: "Channeling State Ideology Through Digital Humanites" itu dibuka Presiden Republik Indonesia Joko Widodo diwakili Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, PhD secara daring.

Dalam sambutan Presiden yang disampaikan Menteri Hukum dan Ham Yasonna H Laoly, PhD menegaskan kedudukan Pancasila sebagai pardigma ilmu pengetahuan dan teknologi.

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata yang Lagi Hits di Padang Cocok untuk Berlibur Akhir Tahun

Ia juga mengapresiasi kegiatan yang digagas BPIP berkolaborasi dengan ITB yang telah mengumpulkan para ilmuwan Nasional maupun Internasional dalam bidangnya.

"Pada kesempatan yang berbahagia ini saya mewakili Presiden Republik Indonesia sebagai kegiatan yang memungkinkan terjadinya pertukaran ilmu pengetahuan dari berbagai bidang ilmu pengetahuan," ujarnya.

Di samping itu Presiden menyebut ITB merupakan kampus Presiden Pertama Republik Indonesia Ir Soekarno dalam menimba ilmu untuk kemajuan bangsa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Baca Juga: Ini Lima Tim Prediksi Juara Piala Dunia 2022, Negara Mana Saja?

"Maka sudah sewajarnya BPIP berkolaborasi dengan tempat dimana Ir Soekarno dalam menimba ilmu dalam mempersiapkan kebijakan dalam membangun Indonesia", paparnya.

Ia berharap kegiatan tersebut mempu menghasilakan karya intelktual yang dapat dijadikan referensi dalam membangun Bangsa yang berlandaskan Pancasila.

"Kegiatan ini diharapkan mampu menghasilkan karya-karya yang intelektual yang dapat dijadikan referensi dalam kebijakan," lanjutnya.

Baca Juga:  5 Contoh Puisi Hari Pahlawan 10 November 2022, Penuh Makna dan Menyentuh Hati

Ia menjelaskan dengan revolusi industri dengan kemajuan teknologi pasti menimbukan tantangan dan kerugian terhadap kehidupan manusia

"Untuk mengatasi hal tersebut maka karya ilmiah, sastra yang dihasilkan tidak menghilangkan unsur manusiawi agar kemajuan revolusi industri," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reynaldi Agustian

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X