Baca Juga: Link Nonton Serigala Terakhir 2 Episode 8, Streaming dan Download Gratis Klik Di Sini!
Versi 1
Rebo Wekasan disebut sudah ada sejak 1784. Saat itu, hidup tokoh bernama Mbah Faqih Usman atau yang dikenal sebagai Kyai Wonokromo Pertama atau Kyai Welit.
Masyarakat meyakini bahwa Kyai mampu mengobati penyakit dengan metode membacakan ayat Al Quran pada segelas air dan diminumkan kepada pasien.
Kemampuan Mbah Kyai Faqih semakin menyebar, hingga terdengar oleh Sri Sultan Hamengkubuwana I (HB I).
Untuk membuktikan kemampuan tersebut, Sri Sultan HB I mengutus empat prajurit untuk membawa Mbah Kyai Faqih menghadap ke keraton.
Ternyata, ilmu Mbah Kyai terbukti dan mendapat sanjungan.
Sepeninggal Mbah Kyai Faqih, masyarakat pun meyakini bahwa mandi di pertempuran Kali Opak dan Kali Gajahwong dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan mendatangkan berkah.
Baca Juga: Ranu Gumbolo, Wisata Alam Tulungagung yang Miliki Panorama Menawan
Versi 2
Upacara Rebo Wekasan tak lepas dari Sultan Agung, penguasa Mataram yang dulu pernah memiliki keraton di Pleret. Upacara adat ini mulai diselenggarakan sekitar 1600.
Kala itu, Mataram terjangkit pagebluk atau wabah penyakit. Kemudian, diadakanlah ritual untuk menolak bala pagebluk.
Ritual tersebut dilaksanakan oleh Kyai Welit, dengan membuat tolak bala berwujud rajah bertuliskan basmalah dalam aksara arab sebanyak 124 baris.
Rajah tersebut dibungkus dengan kain mori putih dan dimasukkan ke dalam air, kemudian diminumkan pada orang yang sakit.
Lantaran khawatir air tak cukup, akhirnya Sultan Agung memerintahkan agar air dengan sisa rajah tersebut dituangkan ke dalam Kali Opak dan Gajahwong.
Artikel Terkait
Rawat Seni dan Tradisi, Lesbumi Kabupaten Cirebon Segera Gelar Pasar Seni Rakyat di Klangenan
5 Tradisi Khas Warga Cirebon, Jawa Barat yang Dilakukan Tiap Bulan Suro
Tradisi Kirab Malam 1 Suro di Keraton Yogyakarta, Keraton Surakarta, Pura Mangkunegaran dan Pura Pakualam
5 Tradisi 1 Muharram yang Ada di Indonesia, Masak Bubur hingga Kirab Kebo Bule
Apa Itu Rebo Wekasan? Ini Asal Mula, Sejarah dan Tradisi