Viral Pendeta Saifuddin usul Hapus 300 Ayat Al Quran, Kemenag: Tak Pernah Ada Pertemuan dengan Menteri Agama

photo author
- Kamis, 17 Maret 2022 | 12:20 WIB
Plt Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag Thobib Al Asyhar/Dok Kemenag
Plt Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag Thobib Al Asyhar/Dok Kemenag

SOSOK Pendeta Saifuddin Ibrahim kini jadi sorotan publik. Dalam video yang viral, Pendeta Saifuddin mengatakan berulangkali menyampaikan sejumlah hal terkait situasi kehidupan keagamaan di Indonesia kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut). 

Pendeta Saifuddin dalam videonya menyinggung soal kurikulum pesantren dan mengaitkannya dengan radikalisme serta usulan hapus 300 ayat Al Quran 

Terkait apa yang disampaikan Pendeta Saifuddin, pihak Kementerian Agama (Kemenag) memberikan klarifikasi atau penjelasan secara gamblang, jelas, dan detail.

Baca Juga: Ini 8 Tim Lolos Perempat Final Liga Champions, Dominasi dari Inggris dan Spanyol, Simak Jadwal Undiannya

Seperti disampaikan Plt Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag Thobib Al Asyhar. “Gus Menteri (Gus Yaqut) tidak kenal dengan Pendeta Saifuddin Ibrahim,” tegas Thobib Al Asyhar dalam rilis Kemenag yang dikutip pada Kamis 17 Maret 2022.

Thobib Al Asyhar mengatakan selama ini tidak pernah ada pertemuan resmi antara Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dengan Pendeta Saifuddin. 

Dia juga tidak menemukan dalam buku catatan tamu terkait agenda pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dengan Pendeta Saifuddin. 

Baca Juga: Doa Syekh Abdul Qadir Jailani di Malam Nisfu Syaban Lengkap dengan Artinya

“Gus Menteri tidak pernah mendengar apa yang diklaim Pendeta Saifuddin berulangkali dikatakan ke Menag,” tegas Thobib Al Asyhar.

Thobib Al Asyhar menyayangkan statemen Pendeta Saifuddin. Thobib Al Asyhar menilai apa yang disampaikan Pendeta Saifuddin terkait pesantren dan ayat Alquran itu salah. 

“Tidak pada tempatnya Pendeta Saifuddin mengklaim pesantren melahirkan kaum radikal. Dia lupa bahwa Gus Menteri terlahir dari lingkungan pesantren dan juga keluarganya memiliki pesantren. Tentu Menag tidak setuju dengan pernyataan Pendeta Saifuddin,” jelas Thobib Al Asyhar.

Baca Juga: Amalan Malam Nisfu Syaban, Malam Pergantian Catatan Amal Manusia

“Gus Menteri bahkan menjadikan kemandirian pesantren sebagai salah satu program prioritasnya,” sambung Thobib Al Asyhar.

Thobib Al Asyhar juga menilai pernyataan Pendeta Saifuddin tentang ayat-ayat Al Quran itu salah. Al Quran adalah kitab suci yang diyakini sempurna oleh umat Islam

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reynaldi Agustian

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X