Virus Covid-19 Varian Mu Sudah Masuk Malaysia, IDI Minta Pemerintah Indonesia Waspada

photo author
- Kamis, 30 September 2021 | 18:57 WIB
Ilustrasi Covid-19 varian MU. (Instagram.com/@cdcgov)
Ilustrasi Covid-19 varian MU. (Instagram.com/@cdcgov)

JAKARTA, Klikaktual.com- Virus Covid-19 varian Mu telah menyebar di hampir 40 negara. Salah satunya di Malaysia. Karena itu pemerintah Indonesia diminta meningkatkan kewaspadaan.

Hal itu seperti disampaikan Juru Bicara (Jubir) Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan. Ia mengungkapkan virus Covid-19 varian Mu telah menyebar di hampir ke 40 negara dunia.

Bahkan, kata Erlina Burhan, Covid-19 varian Mu tersebut sudah masuk dan menyebar di Malaysia. “Mutasi-mutasi ini ada terus, yang paling dominan adalah memang Delta itu betul," kata Erlina Burhan.

Baca Juga: Ingin Bahaya Laten Korupsi Hilang, Ketua KPK: Harus Dibasmi Mulai dari Jantung hingga Akarnya

"Varian Mu juga sudah ada, itu berasal dari Amerika Selatan Kolombia ya tetapi sudah menyebar ke hampir ke-40 negara,” sambung Erlina Burhan melansir kanal Youtube BNPB, Kamis (30/9/2021), dikutip dari PMJ News.

Dikatakan Erlina Burhan, pemerintah harus mewaspadai agar varian Mu tidak masuk ke Tanah Air. Ia pun meminta agar kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) jangan sampai masuk seperti varian Delta.

“Ini harus waspada ya, varian Mu yang terakhir ya yang terbaru itu sudah sampai Malaysia. Negara tetangga kita. Jangan sampai (terjadi seperti) Delta lagi, dulu sampai India kita tenang-tenang akhirnya masuk,” kata Erlina Burhan.

Baca Juga: Komisi V DPR Setujui Anggaran PUPR Tahun 2022, Jumlahnya Fantastis

“Nah ini sudah sampai Malaysia Mu, kita harus antisipasi jangan sampai masuk ke Indonesia,” sambung Erlina Burhan.

Lebih jauh Erlina Burhan menjelaskan walaupun varian Mu ini masuk belum termasuk varian of concern (VoC) namun varian ini bisa berpengaruh terhadap penularan yang pesat dan derajat keparahan, juga efektivitas vaksin. 

“Kalau Mu itu belum termasuk varian of concern. Varian ini ada pengaruh terhadap bahaya penularan yang sangat pesat. Kemudian juga membuat penyakit tingkat derajat beratnya penyakit lebih berat dan juga berpengaruh terhadap vaksinasi,” jelas Erlina Burhan. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reynaldi Agustian

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X