JAKARTA, Klikaktual.com- Bahaya laten korupsi harus hilang dari muka bumi Indonesia. Harus dibasmi dari mulai dari jantung sampai akar-akarnya.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, Kamis (30/9/2021). Ia berharap bahaya laten korupsi dapat hilang dari Indonesia seperti komunis yang menjadi catatan kelam sejarah bangsa ini.
Dikatakan Firli, korupsi merupakan contoh nyata sebuah laten jahat yang awalnya tersembunyi. Tetapi sekarang muncul setelah dianggap sebagai budaya.
Baca Juga: Wacana Provinsi Cirebon Saat Ini Tak Menarik bagi Walikota Cirebon, Ini Pernyataannya
"Bahaya laten korupsi yang telah berurat akar di republik ini, harus dibasmi tumpas mulai jantung hingga akar-akarnya sampai tuntas dan tidak berbekas," ujar Firli Bahuri dalam siaran pers resmi, Kamis (30/9/2021), dikutip dari PMJ News.
Menurut Firli, tidak sedikit nilai-nilai kehidupan yang dapat digali dari sejarah hitam G30S PKI ini. Salah satu cara menyikapi bahayanya yang jelas bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan, agama, budaya, moral dan etika, namun dianggap sebagai kultur atau budaya bangsa.
Sehingga menjadi hal biasa dan menjadi kebiasaan di tengah masyarakat Indonesia. "Sama halnya dengan laten komunis, pengentasan laten korupsi jelas membutuhkan peran aktif dan konsistensi nasional seluruh eksponen bangsa dan negara,” tandas Firli Bahuri.
Baca Juga: Buntut Penyerangan Muhammad Kece, Hukuman Napoleon Bonaparte Bisa Bertambah 7 Tahun
“Tujuannya agar penanganan kejahatan korupsi mulai hulu hingga hilir berjalan efektif, tepat, cepat, dan efisien," urai Firli Bahuri melanjutkan.
Firli Bahuri kembali menuturkan, sebagai ujung tombak pemberantasan korupsi di Indonesia, KPK harus terlebih dahulu terbebas dari laten atau paham-paham tertentu. Yaitu, yang bertentangan dengan NKRI, falsafah Pancasila, UUD 1945 dan nilai-nilai kebangsaan lainnya.
"Mari, kita jadikan momentum peringatan tragedi berdarah G30S PKI untuk menggelorakan selalu semangat dan ruh kesetiaan kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan pemerintah yang sah,” papar Firli Bahuri
“Selain itu, juga menumbuhsuburkan semangat Bhineka Tunggal Ika dan nilai budaya antikorupsi dalam menumpas laten korupsi yang terlanjur menggurita di republik ini," pungkas Firli Bahuri. ***
Artikel Terkait
Bersurat ke Jokowi, Kapolri Siap Tampung 56 Pegawai KPK yang Tak Lolos TWK
56 Pegawai KPK yang Tak Lolos TWK Masuk Polri, Mahfud MD: Bukan Penyidik, Nanti Tugasnya Diatur Lagi