Ia pun, meminta LPM dan jurnalis bisa menyesuaikan dengan perkembangan teknologi, seperti kecerdasan artifisial.
Baca Juga: Ikut Unjuk Rasa di Depan Komplek DPR, Aktor Reza Rahadian Katakan Ini
"Intinya, bagaimana kita sebagai jurnalis bisa memahami konteks yang berkembang di masyarakat," ucap Rektor.
Dosen KPI UIBBC, Maman Abdurahman menambahkan, lembaga pers mahasiswa juga memiliki keterampilan khusus dibandingkan warga yang membuat informasi. Keahlian itu, antara lain, memahami cara membuat berita.
Ia membagikan tips membuat berita dengan konsep piramida terbalik atau konsep dasar menulis berita.
Artinya, di bagian awal tulisan, sebisa mungkin semua informasi penting dapat dimasukkan, seperti 5W+1H (what, when, where, who, why, dan how).
Artinya, tulisan itu memuat apa yang sedang terjadi? Siapa yang terlibat? kapan peristiwanya? Dan seterusnya.
Baca Juga: Heboh Soal Peringatan Darurat di Medsos, Apa Artinya? Berikut Penjelsannya
Selanjutnya, terdapat informasi tambahan hingga akhir tulisan. Format tulisan inilah yang dimaksud piramida terbalik.
Koordinator AJI Kota Bandung Biro Cirebon Abdullah Fikri Ashri, mengapresiasi kolaborasi workshop dengan UIBBC tersebut.
Fikri bilang, sebagai organisasi jurnalis, AJI memiliki visi, antara lain, menjaga kebebasan dan kemerdekaan pers, termasuk di kampus.
AJI pun membuka pintu untuk pers mahasiswa sejak Kongres X AJI tahun 2017.
Apalagi, LPM memiliki fungsi advokasi terhadap kebijakan otoritas kampus hingga pemerintah.
Baca Juga: MK Menilai Rapat Baleg DPR RI Adalah Pembangkangan Konstitusi
Namun, kata Fikri, LPM juga memiliki tantangan, seperti tekanan dari pihak lain.