Hukum Merayakan Malam Nisfu Syaban, Tinjauan Hadits dan Sisi Positif Berkumpul Perbanyak Ibadah dan Doa

photo author
- Kamis, 17 Maret 2022 | 17:02 WIB
Ilustrasi malam Nisfu Syaban. (Ilustrasi/Net)
Ilustrasi malam Nisfu Syaban. (Ilustrasi/Net)

SAAT ini kita ada di bulan Syaban. Artinya, tak lama lagi kita akan bertemu dengan bulan Ramadhan

Seperti diketahui, selain Ramadhan, Rasulullah juga memuliakan bulan lainnya dan memperbanyak amalan pada bulan tersebut. 

Di antara bulan yang dimuliakan Rasul itu adalah bulan Syaban. Beliau memuliakannya dengan memperbanyak ibadah. Seperti puasa dan ibadah lainnya.

Baca Juga: Doa yang Dibaca Pada Malam Nisfu Syaban, Ada Perbedaan Jika Dibaca untuk Diri Sendiri dan untuk Bersama-sama

Selain dianjurkan memperbanyak puasa, pada malam pertengahan bulan atau yang disebut malam Nisfu Syaban, juga disunahkan untuk memperbanyak ibadah. 

Pada sebagian tradisi masyarakat merayakan malam Nisfu Syaban dengan berkumpul bersama-sama di masjid sambil beribadah dan mengerjakan hal-hal positif lainnya. 

Baca Juga: Terbukti Langgar Aturan, Kantor Imigrasi Cirebon Deportasi WNA Asal Nigeria

Dikutip dari NU Online, dalam kitab Qalyubi wa ‘Umairah dijelaskan:

يندب إحياء ليلتي العيدين بذكر أو صلاة أولاها صلاة التسبيح، ويكفي معظمها وأقله صلاة العشاء في جماعة والعزم على صلاة الصبح كذلك. ومثلهما ليلة نصف شعبان، وأول ليلة من رجب وليلة الجمعة لأنها محال إجابة الدعاء

Artinya, “Disunahkan menghidupkan malam hari raya, Idhul Fitri dan Idhul Adha, dengan berdzikir dan shalat, khususnya shalat tasbih. Sekurang-kurangnya adalah mengerjakan shalat Isya berjamaah dan membulatkan tekad untuk shalat Shubuh berjamaah. Amalan ini juga baik dilakukan di malam Nisfu Syaban, awal malam bulan Rajab, dan malam Jumat karena pada malam-malam tersebut doa dikabulkan.”

Pendapat ini diperkuat oleh banyaknya hadits terkait keutamaan malam Nisfu Syaban. Salah satunya hadits yang terdapat dalam Shahih Ibnu Hibban disebutkan berikut ini.

يَطْلُعُ اللَّهُ إِلَى خَلْقِهِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

Arinya, “Allah SWT memperhatikan makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban dan mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang kafir dan orang yang bermusuhan.”

Baca Juga: Viral Pendeta Saifuddin usul Hapus 300 Ayat Al Quran, Kemenag: Tak Pernah Ada Pertemuan dengan Menteri Agama

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Reynaldi Agustian

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Tiga Teori Masuknya Islam di Indonesia

Selasa, 29 Juli 2025 | 13:24 WIB
X