Teks Khutbah Jumat Bulan Ramadhan 2023 tentang Meraih Hakikat Puasa yang Sesungguhnya

photo author
- Kamis, 23 Maret 2023 | 08:28 WIB
Khutbah Jumat 24 Maret 2023 akan membahas tentang meraih hakikat puasa yang sesungguhnya.  (Pexels)
Khutbah Jumat 24 Maret 2023 akan membahas tentang meraih hakikat puasa yang sesungguhnya. (Pexels)

Puasa dalam keadaan ihtisab, yaitu mengharap ridha Allah. Bukan puasa karena takut menjadi bahan penggunjingan orang lain.

Baca Juga: Ingin Berlibur ke Qatar? Simak 3 Budaya Unik Negara Qatar, Nomor 1 Mirip dengan di Indonesia

Oleh karena itu, seyogianya kita dalam menjalani puasa Ramadhan mengetahui kemuliaan ibadah ini, menjaga lisan dari bohong, ghibah, fitnah, menjaga anggota badan dari perbuatan maksiat, menjaga hati dari sifat hasad, dan tidak memusuhi sesama. Jika kita tidak menjauhi sifat-sifat tercela tersebut, maka dikhawatirkan kita masuk dalam golongan orang yang disabdakan oleh Rasulullah SAW berikut ini:


كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ اِلَّا الْجُوْعُ وَالْعَطَشُ


Artinya: Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapat secuil apapun dari puasanya kecuali hanya lapar dan haus. (Imam al-Ghazali, Bidayatu-l Hidayah, bab Adabu-sh Shiyam)

Baca Juga: Kenapa Seluruh Umat Islam Diwajibkan Puasa di Bulan Ramadan? Inilah Jawabannya

Dengan demikian, bisa saja yang bersangkutan menahan lapar dan haus seharian, akan tetapi hakikatnya tidak melakukan puasa.

Bahwa secara hukum yang bersangkutan telah melaksanakan kewajiban, akan tetapi puasanya tidak memberikan atsar atau pengaruh apa-apa dalam keseharian.

Bagaimana mungkin? Dirinya masih melakukan aneka perbuatan yang dilarang, kendati seharian puasa. Begitulah maksud dari tidak ada pahala sama sekali yang didapat. Hadirin Rahimakumullah

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Karawang selama Ramadhan 2023, Cek Syarat DI SINI!

Ramadhan tidak melulu tentang kemuliaan, tapi ada juga ancaman yang ditujukan bagi segelintir orang. Dikisahkan ketika Nabi menaiki mimbar, pada tangga pertama beliau berucap âmîn.

Pada tangga kedua dan ketiga beliau juga berucap âmîn. Para sahabat akhirnya bertanya: Wahai Rasulullah, kami mendengar engkau mengucapkan âmîn tiga kali. Nabi menjelaskan: Pada tangga pertama tadi, Jibril mendatangiku dan mengatakan:

شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ رَمَضَانَ، فَانْسَلَخَ مِنْهُ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ

Artinya: Celaka orang yang menjumpai Ramadhan dan melewatinya tapi dosa-dosanya tidak diampuni.

Baca Juga: Niat Mandi Wajib Sebelum Puasa Ramadhan 2023 dan Tata Cara Pelaksanaannya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yasmine Muntazah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Tiga Teori Masuknya Islam di Indonesia

Selasa, 29 Juli 2025 | 13:24 WIB
X