Teks Khutbah Jumat Bulan Ramadhan 2023 tentang Meraih Hakikat Puasa yang Sesungguhnya

photo author
- Kamis, 23 Maret 2023 | 08:28 WIB
Khutbah Jumat 24 Maret 2023 akan membahas tentang meraih hakikat puasa yang sesungguhnya.  (Pexels)
Khutbah Jumat 24 Maret 2023 akan membahas tentang meraih hakikat puasa yang sesungguhnya. (Pexels)

Baca Juga: 11 Materi Pesantren Kilat Ramadhan di Sekolah, Bisa Jadi Referensi

Dalam satu kesempatan ketika ketika Ramadhan tiba, Rasulullah menyampaikan kepada para sahabat pesan berikut ini:


وَقَدْ دَنَا شَهْرُ رَمَضَانَ لَوْ يَعْلَمُ الْعِبَادُ مَا فِيْ رَمَضَانَ لَتَمَنَّتْ اُمَّتِي اَنْ يَكُوْنَ سَنَةً


Artinya: Ramadhan telah tiba. Seandainya para hamba Allah mengetahui terhadap apa-apa yang ada dalam Ramadhan, maka umatku pasti berharap agar bulan ini tetap ada selama setahun penuh. (Syekh Nashr ibn Muhammad as-Samarqandi, Tanbihu-l Ghafilin fi Ahaditsi Sayyidi-l Anbiyai wal Mursalin, halaman: 186).

Baca Juga: Link Baca From Dreams to Freedom Chapter 83 Terbaru Subtitle Indonesia Gratis Lengkap Spoiler

Membahas bulan Ramadhan, maka tak bisa lepas dari membahas salah satu rukun Islam, yaitu puasa, yang diwajibkan pada seluruh orang beriman yang telah memenuhi syarat wajibnya.

Puasa merupakan ibadah yang sangat mulia sebab pahala yang diperoleh langsung diberikan oleh Allah tanpa perlu ditanyakan jumlah lipat-gandanya.

Allah berfirman dalam hadits qudsi: Setiap kebaikan yang dilakukan anak Adam akan dilipatgandakan dari sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat kecuali puasa, sebab puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya kepada orang-orang yang telah menahan syahwat, makan, dan minum karena-Ku.

Baca Juga: Hilang Gairah Hidup, Kenali Apa itu Emotional Numbness, Tanda-Tanda dan Penyebabnya

Puasa adalah perisai. Ada dua kebahagiaan bagi orang yang berpuasa: bahagia ketika berbuka dan bahagia ketika berjumpa dengan Rabb-nya pada hari kiamat. (Syekh Nashr ibn Muhammad as-Samarqandi, Tanbihu-l Ghafilin fi Ahaditsi Sayyidi-l Anbiyai wal Mursalin, halaman: 185).

Di lain waktu, Nabi Muhammad SAW menjelaskan keutamaan puasa Ramadhan sebagai berikut:


مَنْ صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Baca Juga: Alshad Ahmad Dikabarkan Sempat Menikah dengan Nissa, Bagaimana Respons Tiara Andini?

Artinya: Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dalam keadaan iman dan ihtisab, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki, Khashaisu Ummati-l Muhammadiyyah, Hai’atu-sh Shofwati-l Malikiyyah, halaman: 192)

Berkaca pada hadits tersebut, agar kita bisa memperoleh keutamaan-keutamaan yang telah dijelaskan, maka setidaknya ada dua syarat yang harus dilakukan: Puasa dalam keadaan iman. Iman yang dimaksud adalah membenarkan semua balasan dan pahala yang telah dijanjikan oleh Allah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yasmine Muntazah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Tiga Teori Masuknya Islam di Indonesia

Selasa, 29 Juli 2025 | 13:24 WIB
X