JAKARTA, Klikaktual.com - Indonesia Political Opinion (IPO) melakukan survei terkait Pilpres 2024. Dari survei itu diketahui jika terjadi pergerakan elektablitias Parpol kelas menengah.
Dari hasil survei itu diketahui jika PDI Perjuangan (PDIP) masih menduduki posisi puncak dengan raihan 19,5 persen. Kemudian disusun Partai Golkar dengan 13,8 persen dan Partai Gerindra sebesar 12,6 persen.
Posisi keempat dipegang oleh Partai Demokrat sebesar 8,7 persen yang kemudian diikuti oleh Partai Nasdem (7,8 persen) dan PKB (7,5 persen).
Dalam siaran persnya, IPO menyebut pergeseran posisi paling terlihat adalah menurunnya elektabilitas Partai Keadilan Sejahtera (PKS), posisi di bulan April ada di urutan ke 5 (5.3%) menurun ke posisi 8 (4.9%).
Baca Juga: Emtek Group Siarkan Kompetisi BRI Liga 1, Total 306 Pertandingan, 188 Laga di Indosiar
“Kondisi PKS sangat mungkin dipengaruhi lahirnya Partai Gelora, di mana dalam temuan IPO Gelora mendapat respon elektabilitas 0.7 persen, ini posisi bagus untuk partai baru, dan berbanding terbalik dengan nasib sesama new comers yakni partai Ummat yang belum mendapat respon publik," ujar Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif IPO.
Sementara itu, untuk Partai Amanat Nasional (PAN) mengalami peningkatan signifikan, dari posisi April 2021 di angka 2.2% meningkat ke 5.8%. Konsistensi PAN akhir-akhir ini cukup menegaskan soliditas yang terbangun di kepemimpinan Zulkifli Hasan.
Baca Juga: Survei IPO Soal Pilpres: Elektabilitas Anies Tertinggi, AHY dan Erick Thohir Mulai Dapat Perhatian
“Meskipun mengalami perpecahan dengan hadirnya partai Ummat, tetapi Zulhas berhasil membuktikan kepiawaiannya menjaga soliditas PAN, bahkan berhasil mengungguli PKS, ini temuan menarik sekaligus pesan untuk PKS agar lebih waspada," lanjut Dedi.
Persentase kenaikan keterpilihan PAN cukup mengagetkan jika dibanding dengan survei sebelumnya. Kondisi ini pun sejalan dengan respons publik pada ketokohan Zulhas yang berhasil masuk 10 besar.
"Muhaimin Iskandar saja yang gencar memasang baligo masih tertinggal cukup jauh,” lanjut Dedi.
Lebih lanjut, kondisi ini menandakan adanya pertarungan Parpol kelas menengah dalam menghadapi konstelasi politik 2024. Terutama parpol berbasis pemilih Islam. Selain itu Demokrat juga mulai bergeliat dan berhasil bertahan di posisi 4. ***