Gus Faris Buntet Cirebon, Angkat Bicara Soal Hubungan PBNU dan PKB yang Tak Harmonis

photo author
- Senin, 12 Agustus 2024 | 20:24 WIB
Gus Faris Buntet Cirebon  (tangkapan layar video YouTube Padasuka TV)
Gus Faris Buntet Cirebon (tangkapan layar video YouTube Padasuka TV)

CIREBON, KLIKAKTUAL.COM - KH Faris Fuad Hasyim, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Faris, angkat bicara soal hubungan PBNU dan PKB yang tak harmonis.

Gus Faris ini adalah salah satu pengasuh pondok pesantren Buntet Cirebon, dimana dirinya memperhatikan perkembangan antara PBNU dan PKB.

Gus Faris pun menceritakan bahwa, para kyai dan para ulama dahulu itu menggambarkan NU sebagai rumah yang besar.

Baca Juga: Pj Wali Kota Cirebon, Tekankan Pentingnya Persiapan dan Kondusivitas Menjelang Pilkada Serentak 2024

"NU ini rumah yang besar, dengan pondasi yang kokoh, karena apapun yang bersifat keagamaan itu ada semua di NU," ujar Gus Faris, dikutip di akun Instagram @nahdliyyinbersatu, pada hari Senin, 12 Agustus 2024.

Keagamaan tersebut diantaranya yaitu ada madrasah, majlis taklim, jadi seperti rumah yang besar, kokoh dan pondasi yang kuat.

"Tapi satu hal, NU itu tidak pernah punya penjaga, kalau sebuah rumah dengan kokohnya seperti apapun pondasinya, dengan besar apapun rumah, kalau tidak ada penjaganya, konsekuensinya nanti barangnya akan dicuri orang lain," tuturnya.

Sehingga, pada saat ditanya penjaga NU itu apa, Gus Faris pun menjawab bahwa, NU perlu membuat satu penjaga, yaitu kekuatan politik, maka dibentuklah partai PKB.

Baca Juga: Rayakan Hari Kemerdekaan Indonesia, Intip Tradisi Unik di Kota Cirebon

"Nah maka disinilah kemudian kyai NU berfikir perlu membuat satu penjaga, yaitu kekuatan politik, maka dibentuklah dan dibuatlah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)," jelas Gus Faris.

Gus Faris juga menceritakan tentang sejarah lahirnya PKB oleh para kiai NU, dimana dalam sejarahnya, kiai-kiai NU mendirikan PKB punya alasan, bahwa kekuatan agama dan kekuatan politik itu kembar.

Menurutnya, Kekuatan agama itu pondasinya, sedangkan kekuatan politik itu sebagai penjaga.

"PBNU dan PKB memiliki tugas sendiri-sendiri, sehingga tidak boleh saling serobot," ucapnya.

Baca Juga: 3 Tradisi Unik di Berbagai Daerah, Pada Saat Merayakan Hari Kemerdekan Indonesia

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rema Rismawati

Tags

Rekomendasi

Terkini

X