BOGOR, Klikaktual.com- Komunitas Bogor Runners tak sekadar lari. Lebih dari itu, kehadirannya adalah melakukan aksi-aksi sosial kemanusiaan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Hal itu dikatakan Walikota Bogor Bima Arya saat menghadiri donor darah hari jadi Bogor Runners ke-8 di kantor PMI Kota Bogor, Minggu (29/8/2021). Bima Arya mengajak komunitas lari Bogor Runners membantu mengkampanyekan dan menyosialisasikan hal-hal yang masih banyak harus diketahui, khususnya oleh warga Kota Bogor tentang kesehatan, seperti terkait Covid-19, vaksinasi dan yang lainnya.
"Jadi tak hanya mengorganisasi latihan lari, edukasi cara hidup sehat atau cara olahraga lari yang benar, tetapi juga hal lain yang terkait kesehatan. Bisa jadi misteri-misteri tentang titer antibodi, seluk beluk vaksin, imunitas," kata Bima Arya, dikutip dari laman resmi Pemkot Bogor, Senin (30/8/2021).
Bima Arya menilai, donor darah yang dilaksanakan komunitas Bogor Runners berkolaborasi dengan PMI Kota Bogor sangat baik, mengingat kebutuhan stok darah yang lumayan meningkat di masa pandemi Covid-19.
Di samping itu kegiatan sosial kemanusiaan melalui donor darah, diharapkan bisa menginspirasi warga dan pihak lain di Kota Bogor untuk berdonor, tidak hanya donor darah tetapi juga donor plasma konvalesen yang dibutuhkan penderita Covid-19.
Di masa pandemi ini membuat mayoritas orang-orang di Indonesia menjadi begitu peduli dengan kesehatan. Bahkan tidak sedikit orang yang bertanya tentang hal-hal sederhana dalam menghadapi atau mencegah terpapar virus Covid-19, salah satunya jam berjemur dan tentang kebutuhan vitamin D.
Baca Juga: Menko PMK Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran
Ketua PMI Kota Bogor Edgar Suratman menyebutkan kegiatan donor darah Bogor Runners di tengah pandemi Covid19 menjadi sumbangan bagi peningkatan donor darah di Kota Bogor.
"Semoga kegiatan ini ke depannya menjadi kegiatan rutin dan kehadiran walikota diharapkan bisa memberikan spirit yang lebih bagi Bogor Runners dalam mendukung kegiatan sosial kemanusiaan melalui donor darah di Kota Bogor," kata Edgar.
Pensiunan Pemkot Bogor ini menyebutkan, sejak Covid-19 kegiatan donor darah di Kota Bogor relatif menurun. Normalnya 3.000 orang menjadi 2.500 orang. Namun demikian manajemen Unit Transfusi Darah (UTD) berupaya dengan menambah mesin komponen darah, sehingga mampu meningkatkan kestabilan stok darah.
Baca Juga: Ini Penampakan Bendungan Kuningan, Besok Diresmikan Presiden Jokowi
Menurut Edgar, jika gerakan masyarakat berbagi melalui donor darah bisa terus terlaksana secara teratur, maka kestabilan stok darah di Kota Bogor bisa lebih maksimal, bahkan bisa berkontribusi bagi kekurangan stok darah di daerah lain. "Saat ini PMI Kota Bogor baru bisa memenuhi kebutuhan stok darah warga Kota Bogor 52 persen," sebutnya.
Terkait donor konvalesen, Edgar menjelaskan, ada pihak swasta yang menitipkan alatnya untuk membantu memenuhi kebutuhan dalam donor plasma konvalesen.