BANDUNG, Klikaktual.com- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertekad mewujudkan BOR (bed occupancy rata) atau tingkat keterisian pasien Covid-19 di rumah sakit menjadi nol persen. Kuncinya, kata Ridwan Kamil, butuh pernah semua pihak.
Semua pihak itu adalah pemerintah, masyarakat, dan elemen lainnya. Semua harus bekerja sama, terutama dalam meningkatkan disiplin protokol kesehatan (prokes). Sementara di satu sisi, pemerintah akan memperkuat 3T (tes-telusur-tindak lanjut).
“Apakah mungkin Jabar punya BOR nol persen? Mungkin saja, amiin yaa Allah,” kata Ridwan Kamil saat jumpa pers usai Rapat Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Jawa Barat secara virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (27/8/2021).
Baca Juga: Pendidikan Tatap Muka Dimulai, Sekolah Harus Bikin Satgas Covid-19
Terungkap data dari hasil rapat, per 26 Agustus 2021 BOR Jawa Barat 19,92 persen. Angka itu jauh di bawah ketentuan WHO 60 persen. Lima kabupaten/kota mencatatkan pencapaian mengesankan dengan BOR terendah satu daerah, bahkan BOR-nya di bawah 10 persen.
Lima kabupaten/kota itu adalah Kabupaten Indramayu dengan BOR 8,5 persen. Disusul Karawang 10,8 persen, Kabupaten Bekasi 13, 58 persen, Purwakarta 15,03 persen, Kota Cirebon 15,57 persen.
Selain di rumah sakit rujukan, penurunan BOR juga terjadi di 33 titik isolasi terpusat (isoter) di kab/kota yakni 16,33 persen, sementara BOR di tempat isolasi desa/kelurahan 26,57 persen.
Baca Juga: Mulai Sabtu Ini Aplikasi PeduliLindungi Jadi Syarat Perjalanan Semua Transportasi
Tak hanya BOR yang membaik, Jabar juga sudah surplus oksigen untuk 214,2 ton per hari dari kebutuhan kritis 174,1 ton per hari. "Kemudian oksigen sudah surplus jadi kita bisa membantu kota/kabupaten di luar Jawa Barat. Karena oksigen kita sudah lebih dari cukup," kata Ridwan Kamil, dikutip dari laman resmi Pemprov Jawa Barat.
5 Daerah BOR Terendah
1. Indramayu 8,5 persen
2. Karawang 10,8 persen
3. Kab Bekasi 13, 58 persen
4. Purwakarta 15,03 persen
