Panglima Angkatan Darat Inggris di Jawa Timur ditembak mati, bahkan mobil yang ditumpanginya diledakkan dengan granat.
Mengutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pembunuhan Jenderal Mallaby membuat marah Sekutu. Hal ini mendorong penggantinya, Mayor Jenderal Eric Carden, mengeluarkan ultimatum kepada Robert Mansergh.
Dia meminta semua pemimpin dan rakyat menyerahkan senjata dan menghentikan perlawanan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer 6 November 2022 : Ada Ide Besar Hari Ini
Eric menginstruksikan semua pemimpin dan pemuda Indonesia di Surabaya untuk datang ke tempat yang ditentukan pada tanggal 10 November 1945 jam 6 pagi.
Ultimatum itu tidak membuat takut pada tentara maupun penduduk Surabaya. Mereka justru semakin bersemangat untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Sutomo yang lebih dikenal dengan Bung Tomo mengobarkan semangat pejuang pantang menyerah melawan penjajah melalui pidato dan slogannya Merdeka atau Mati!
Bung Tomo dianggap sebagai pahlawan dan tokoh berpengaruh yang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dalam Pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945.
Ia dan rakyat lainnya berjuang selama tiga minggu sejak hari 10 November 1945.
Pertempuran ini adalah perang pertama antara pasukan Indonesia dan asing setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Pertempuran Surabaya tercatat dalam berbagai catatan dan merupakan gencatan senjata terbesar dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia.
Surabaya yang telah menjadi medan pertempuran. Pertempuran Surabaya juga merenggut nyawa puluhan ribu orang, sebagian besar warga sipil.
Diperkirakan 150.000 orang terpaksa mengungsi dari Surabaya, di mana sekitar 1.600 tentara Inggris tewas atau hilang dan puluhan peralatan perang rusak atau hancur.
Kota Surabaya dikenang sebagai kota pahlawan karena banyaknya nyawa yang melayang dalam perjuangan untuk tanah air.
Pertempuran Surabaya yang memuncak pada 10 November 1945, kemudian dikenal dengan kisah Hari Pahlawan.