JAKARTA, klikaktual.com - Beban utang yang melilit PT Garuda Indonesia mencapai Rp70 triliun. Karena itu, Anggota Komisi VI DPR RI Rafli mendesak PT Garuda Indonesia segera melakukan restrukturisasi total. Mulai sisi manajemen, pelaksanaan teknis, hingga operasional.
Menurutnya, perusahaan ini telah menghadapi kondisi berat dalam beberapa tahun ke belakang karena beban utang yang mencapai Rp70 triliun. Ia menilai persoalan keuangan yang dialami Garuda Indonesia harus segera diselesaikan dengan jalan restrukturisasi total, agar perusahaan pelat merah itu tidak mengalami kebangkrutan.
“Persoalan PT Garuda Indonesia sudah sangat menyesakkan dada. Sesungguhnya kita harus tahu karena kerugian Garuda bukan hanya di masa pandemi. Hari ini sudah tidak bisa dibendung lagi, bengkaknya (utang) sudah luar biasa,” tegas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
BACA JUGA: Yuk! Khusus Warga Kota Bogor, Ini Link Daftar Vaksinasi Covid-19
Politisi dapil Aceh ini juga meminta Garuda mengkaji ulang pembayaran penuh gaji karyawan. Besaran beban operasional tersebut kini tak sebanding dengan pendapatan emiten lantaran frekuensi penerbangan terus menyusut.
“Jadi restrukturisasi ini bagaimana caranya melakukan efisiensi manajemen di tubuh PT Garuda,” ungkapnya.
Utang Garuda terus membengkak dan bertambah sekitar Rp 1 triliun per bulan. Beban paling besar berasal dari perjanjian kerja sama dengan lessor. Garuda pun tengah menjajaki renegosiasi dengan lessor-lessor-nya untuk mengurangi tanggungan. Kemudian, perusahaan tengah menghimpun sejumlah opsi penyelamatan perusahaan. Opsi-opsi penyelamatan juga dirumuskan oleh Kementerian BUMN sebagai pemegang saham terbesar Garuda.