ANGGOTA DPR RI Effendi Simbolon menuai kecaman dari para prajurit TNI setelah pernyataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan.
Jika ditelisik dari video pernyataan Effendi Simbolon yang sudah beredar luas itu, pernyataan sang wakil rakyat itu terucap pada rapat Komisi I DPR dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Diketahui rapat itu digelar di gedung DPR RI pada pada 5 September 2022. Rapat itu tidak dihadiri KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
Baca Juga: 8 Tempat Wisata di Solo yang Wajib Dikunjungi saat Liburan
Di situlah Effendi Simbolon menyinggung soal ketidakharmonisan di tubuh TNI, terutama antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
Berikut di bawah ini pernyataan lengkap Effendi Simbolon seperti ditayangkan pada YouTube Komisi I DPR RI yang dilihat pada Selasa 13 September 2022:
Kalau soal terbuka tertutup, saya minta terbuka, ya, karena kita justru semua ini kita hadir di sini untuk mendapatkan penjelasan dari Panglima TNI, dari Kepala Staf Angkatan Darat, bukan dari Wakasad dan dari Menhan dalam kaitannya ada apa yang terjadi di tubuh TNI. Kita agak kesampingkan soal pembahasan anggaran. Anggaran sudah hampir pastilah sama, mungkin nggak perlu lagi dibantu.
Tapi ada apa di TNI ini perlu, gitu. Kalau perlu, setelah kita pembahasan anggaran, kita jadwalkan nanti malam, ya, kita hadirkan Kepala Staf Angkatan Darat, hadirkan Panglima TNI, kepala staf, untuk membahas, kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, yang insubordinary, disharmoni, ketidakpatuhan. Ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya. Tidak ada kepatuhan.
Kami ingin tegas ini, karena jangan lupa penggerak daripada kekuatan itu presiden dan DPR. Bukan hanya presiden, tanpa persetujuan DPR tidak bisa presiden menggerakkan TNI. TNI hanya alat, hanya instrumen. Bapak-bapak sebagai jenderal itu hanya nakhoda sesaat. Tapi selamatkan TNI-nya. Ini semua fraksi prihatin nih, ada apa, ketidakpatuhan si A dengan si B. Ini porak poranda ini TNI.
Saya minta, Pimpinan, kita jalan terus dengan urusan RKA, kalau perlu langsung kita setujui, tapi khusus isu-isu aktual. Bukan hanya mutilasi, adanya pembakaran daripada mayat-mayat di papua, yang menjadi tersangka Brigien I yang sampai sekarang tidak bisa diproses hukum oleh institusi TNI sendiri.
Ada apa pembangkangan ini? Kenapa terjadi pembangkangan-pembangkangan di tubuh TNI? Saya kira saya usul malam ini juga kita rapat, terbuka, terbuka, jangan ada yang ditutupi.
Saya tidak ingin berpihak ke siapa-siapa. Ingin penjelasan dari Saudara Jenderal TNI Andika dan penjelasan dari Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Ada apa terjadi disharmoni begini, ketidakpatuhan.
Sampai urusan anak KSAD pun gagal masuk Akmil pun menjadi isu. Emangnya kalau anak KSAD kenapa? Emang harus masuk? Emang kalau anak presiden harus masuk? Siapa bilang itu, ketentuan apa? Ini kita harus tegas, Pak.
Saya lebih tua dari Bapak-bapak semua, saya berhak bicara di sini. Jangan seperti ini. Kalau ketentuan mengatakan tidak ya tidak. Tidak ada diskresi. Apa diskresi begitu? Oh anak saya. Kenapa urusannya memang kalau anakmu?
Artikel Terkait
TNI Siap Bantu Otopsi Ulang Jasad Brigadir J, Andika Tegaskan Tak Boleh Ada Intervensi
Tega! Alasan Kenyamanan, Brigjen TNI Tembaki Kucing di Sesko TNI
Pesawat TNI AL Jatuh ketika Latihan, Hilang Antara Bangkalan dan Gresik
Ini Kronologi Jatuhnya Pesawat TNI AL saat Latihan, Rute Awal dari Juanda Surabaya
Pesawat TNI AL Jatuh saat Latihan Diterbangkan oleh Judistira Eka Permady