Kisah Jenderal AH Nasution yang Lolos dari Target Utama G30S PKI

photo author
- Selasa, 6 September 2022 | 17:36 WIB
Kisah Jenderal AH Nasution yang Selamat pada G30S PKI, Namun Harus Kehilangan Anak Bungsunya
Kisah Jenderal AH Nasution yang Selamat pada G30S PKI, Namun Harus Kehilangan Anak Bungsunya

JAKARTA, Klikaktual.com- G30S PKI atau Gerakan 30 September yang dilancarkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Peristiwa G30S PKI menjadi salah satu sejarah pahit bagi pemerintah Indonesia pada waktu itu.

Peristiwa ini terjadi 57 tahun silam.  Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution merupakan salah satu perwira tinggi AD yang lolos dari peristiwa maut G30S PKI. Padahal, Nasution merupakan target utama dalam operasi tersebut.

PKI merupakan salah satu partai tertua dan terbesar di Indonesia. Partai ini mengakomodir kalangan intelektual, buruh, hingga petani. Pada pemilu tahun 1955, PKI berhasil meraih 16,4 persen suara dan menempati posisi keempat di bawah PNI, Masyumi, dan NU.

Baca Juga: Prediksi Dinamo Zagreb vs Chelsea Liga Champions Malam Ini: The Blues Harus Hati-hati

Sejarah berdirinya PKI tak lepas dari Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV), partai kecil berhaluan kiri yang didirikan oleh tokoh Sosialis Belanda, Hendricus Josephus Franciscus Marie Sneevliet atau dikenal dengan Henk Sneevliet.

Pada malam itu enam jenderal Angkatan Darat serta satu ajudan diculik dan dibunuh oleh kelompok Gerakan 30 September. Para jenderal itu adalah Jenderal Ahmad Yani, Letjen Suprapto, Mayjen S Parman, Mayjen MT Haryono, Mayjen D I Pandjaitan, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo, dan Pierre Tendean. Hanya satu jenderal yang selamat dari peristiwa berdarah itu.

Dia adalah Abdul Haris Nasution atau dikenal dengan AH Nasution. AH Nasution selamat berkat peran dari sang istri Johanna Suniarti dan juga ajudannya, Pierre Tendean.

Baca Juga: Hari Ini 22 Tahun Wafatnya Jenderal AH Nasution, Salah Satu Jenderal yang Lolos dari Peristiwa G30S PKI

Istri Jenderal AH Nasution, Johanna Suniarti berperan dalam menyelamatkan suaminya dari penculikan kelompok Gerakan 30 September. Eksekutor Gerakan 30 September dikenali Johanna sebagai pasukan Cakrabirawa berdasarkan seragam yang dipakai.

Pasukan Cakrabirawa adalah pasukan khusus pengamanan presiden. Ketika Cakrabirawa sampai di rumah Nasution di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Johanna menahan pintu kamarnya yang saat itu didatangi oleh Cakrabirawa dan menyuruh Nasution untuk pergi menyelamatkan diri.

Baca Juga: Link Live Streaming Dinamo Zagreb vs Chelsea Liga Champions, Malam Ini di SCTV dan Vidio

Meski Cakrabirawa menyerang dengan tembakan, Johanna bertahan dengan menutup pintu dan menahannya, agar suaminya, AH Nasution punya waktu untuk menyelamatkan diri. Hingga akhirnya Nasution berhasil lolos dengan melompati tembok rumahnya.

Sosok lain yang berperan dalam selamatnya Nasution dari penculikan adalah ajudannya yang bernama Pierre Tendean. Dalam peristiwa itu, Pierre Tendean menghadapi Cakrabirawa dan mengaku sebagai AH Nasution. Akibatnya, Pierre gugur dan di bawa ke Lubang Buaya bersama dengan jenderal lainnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ida Ayu Komang

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X