MENJADI sebuah negara yang bebas, aman dan merdeka dari para penjajah tentunya bukanlah hal yang mudah. Berbagai peristiwa pun turut mewarnai perjalanan pahit para tokoh pendiri negara.
Salah satu peristiwa yang dikenal dalam memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia dan menyimpan tensi yang panas serta argumentasi yang cukup keras dari golongan muda hingga golongan tua yakni adanya peristiwa Rengasdengklok.
Dan, peristiwa Rengasdengklok ini dilatar belakangi dengan kegiatan kunjungan dari Bung Karno, Bung Hatta, dan KRT. Wedyodiningrat ke Saigon.
Baca Juga: Teks Amanat Pembina Upacara Bendera HUT RI 17 Agustus Berkesan dan Penuh Semangat
Mereka hadir berkunjung karena mendapatkan undangan langsung dari panglima militer Jepang yang bertugas di kawasan Asia Tenggara.
Ternyata, di saat yang bersamaan Jepang dinyatakan telah kalah dalam Perang Dunia ke 2 yang dimulai dari pengeboman di Kota Hiroshima dan Nagasaki beberapa hari sebelumnya.
Setelah bocornya berita kekalahan Jepang oleh Sekutu, para kelompok yang terdiri dari golongan muda mengirimkan surat yang mendesak agar Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Mi Instan Naik 3 Kali Lipat, Bagaimana Nasib Anak Kos?
Akan tetapi, Soekarno dan Hatta menolak desakan dari golongan muda yang menjadi cikal bakal peristiwa Rengasdengklok.
Alasan lain mengapa golongan muda begitu menginginkan agar segera diproklamasikan kemerdekaan adalah kekhawatiran bahwa Sekutu akan mendarat dan menjajah Indonesia kembali.
Dalam buku yang berjudul Detik-detik Proklamasi (2011) yang ditulis oleh Arifin Suryo Nugroho dan Ipong Jazimah, dijelaskan bahwa penolakan dari Bung Karno dan Bung Hatta menjadi dasar penculikan dari golongan muda ke Rengasdengklok.
Baca Juga: Fakta Menarik Pembuatan Film Pengabdi Setan 2, Ada Adegan Banjir hingga Pencahayaan Minim
Namun diksi "penculikan" ini banyak ditentang oleh beberapa pelaku sejarah seperti Latief Hendraningrat.
Menurutnya, maksud para pemuda mengungsikan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok itu adalah upaya dari golongan muda untuk menjauhkan Bung Karno dan Bung Hatta dari kota Jakarta yang berpotensi untuk diintervensi oleh pimpinan militer dan pemerintah Jepang.
Artikel Terkait
Ini 7 Filosofi dan Makna Logo HUT RI Ke 77 yang Dirilis Pemerintah
HUT RI Ke 77, Ini 10 Link Twibbon 17 Agustus 2022, Keren dan Cocok untuk Dipasang di Media Sosial
Contoh Teks MC Kegiatan Jalan Santai dan Lomba 17 Agustus HUT RI ke-77 2022, Lengkap dan Singkat
14 Tema Kegiatan HUT RI 17 Agustus 2022 ke-77 yang Menarik dan Kekinian
Contoh Teks Doa Penutup Acara 17 Agustus 2022, Cocok Dibaca di Acara HUT RI Sekolah, Desa, dan RT
Contoh Naskah Pidato 17 Agustus 2022, Cocok Dipakai saat Acara HUT RI di Sekolah
Peringatan HUT RI di Istana Negara Digelar Offline dan Online, Ini Penjelasan Kasetpres