Opor berkuah putih lebih banyak dinikmati dan diminati oleh kalangan wanita Tionghoa yang sudah membaur dengan budaya setempat dengan mengenakan baju kurung dan sarung selayaknya warga asli setempat.
Sementara opor kuning pada umumnya dimasak oleh penduduk pribumi dengan tambahan rempah kunyit agar terlihat lebih cantik, sedap dipandang dan tidak pucat. Fakta lain menyebutkan bahwa pemberian warna kuning yang diasosiasikan dengan warna emas ini berkonotasi sebagai simbol kemakmuran.
Baca Juga: Link Live Semifinal Liga Champions 2022 Malam Ini, Manchester City vs Real Madrid
3. Putri Salju
Kue ini dinamakan seperti seorang putri dalam dongeng. Manis dan renyah adalah kombinasi rasa yang muncul ketika kita menikmatinya. Kebanyakan kue putri salju berbentuk bulan sabit ataupun lonjong.
kue ini tidak hanya di Indonesia, kue ini juga memiliki versi lain yang serupa yakni Melting Moments Cookies dan Mexican Wedding Cakes.
Berbagai varian rasa dari kue Putri Salju pun beragam, mulai dari kacang mete, kacang tanah, keju, atau malah hanya adonan terigu tanpa tambahan topping. Namun, tentu saja taburan gula halus menjadi ciri khas tersendiri yang sangat lekat dengan kue Putri Salju.
Baca Juga: 11 Ucapan Hari Puisi Nasional 2022, Penuh Makna
4. Kastengel / Kue Keju
Selain nastar, inilah salah satu kue kering yang datang dari sisa-sisa penjajahan Belanda. Berasa dari Bahasa Belanda yaitu “kaas/keju” dan “stengel/batang” yang artinya adalah batang keju.
Di negara aslinya, kastengel memang seperti batang/stik (kurus dan panjang) dengan panjang kurang lebih 15cm.
Sesuai dengan namanya, kue kering ini memang menggunakan bahan dasar yang berasal dari keju, antara lain keju Gouda yang biasanya dibungkus oleh kulit berwarna merah, keju Cheddar, keju Edam hingga pastry yang juga diberi campuran keju.
Itulah sederet fakta dibalik hidangan khas lebaran. Semoga bermanfaat.