5 Februari: Peringatan Hari Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi, Berikut Sejarah Lengkapnya

photo author
- Sabtu, 5 Februari 2022 | 13:16 WIB
De Zeven Provincien (Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi) 5 Februari 1933 Terjadi, Berikut Ulasan Kisah Sejarahnya (Pixabay.com/ArtTower)
De Zeven Provincien (Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi) 5 Februari 1933 Terjadi, Berikut Ulasan Kisah Sejarahnya (Pixabay.com/ArtTower)

JAKARTA, Klikaktual.com - Setiap tanggal 5 Februari selalu diperingati sebagai Hari Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi.

Peringatan Hari Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi ini bertujuan agar masyarakat dapat mengenang salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.

Selain itu, lewat peringatan Hari Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi juga dapat mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam pemberontakan di kapal De Zeven Provinciën.

Baca Juga: 19 Ucapan Hari Valentine 2022, Kata-kata Romantis dan Penuh Makna

Mengingat pentingnya Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi dalam upaya perlawanan terhadap kolonial, Hari Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi perlu diperingati setiap tahunnya.

Lantas, bagaimana sebenarnya sejarah Hari Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi Simak ulasannya yang Klikaktual.com lansir dari berbagai sumber.

Sejarah Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi

Sejarah Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi terjadi tanggal 5 Februari 1933.

Pemberontakan Kapal Tujuh terjadi di atas kapal laut HNLMS (Her Netherlands Majesty’s Ship), yang merupakan angkatan laut milik pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Peristiwa itu terjadi ketika Indonesia masih diduduki oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Baca Juga: BRI Liga 1: Head to Head Arema FC vs Persija Jakarta, Singo Edan Lebih Superior dengan 22 Kemenangan

Peristiwa perlawanan tersebut terjadi di atas bahtera yang difungsikan sebagai tempat karantina sejumlah marinir, baik dari bangsa Eropa, Belanda, juga bumiputera atau pribumi alias orang Indonesia, dalam pelayaran menuju Surabaya yang bertujuan untuk pengambilan alih kemudi.

Hal tersebut didasari oleh pemberontakan para awak kapal karena diturunkannya upah mereka sebesar 17 persen.

Peristiwa pemberontakan tersebut tidak lepas dari empat nama pribumi yakni Paradja, Gosal, Rumambi dan Kawilarang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ida Ayu Komang

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X