JAKARTA, Klikaktual.com - Edy Mulyadi harus menerima dampak atas pernyataan kontroversialnya tentang Kalimantan.
Sempat menganalogikan Kalimantan sebagai tempat Jin Buang Anak ketika mengomentari pemindahan Ibu Kota Negara, Edy Mulyadi kini menjadi sorotan.
Ia bahkan dipanggil Bareskrim Polri untuk diperiksa atas dugaan ujaran kebencian.
Baca Juga: Sejarah NU: Siapa Sangka Kantor PBNU Pernah Ada di Pasuruan, Tak Lepas dari Sosok KH Muhammad Dahlan
Bukan hanya itu, Edy Mulyadi juga menerima ribuan teror yang masuk ke telepon genggamnya.
Ketua Tim Pengacara Edy Mulyadi, Herman Kadir saat di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mengungkapkan Edy Mulyadi mendapat ribuan teror berupa ancaman.
Teror itu dikirimkan melalui aplikasi Whatsapp di telepon genggam Edy Mulyadi.
Baca Juga: Edy Mulyadi Berencana Minta Maaf Langsung ke Kalimantan, Tapi...
"Setiap hari yang telepon dia ada 1.000 orang, Pak. Coba bayangkan aja,” kata Ketua Tim Pengacara Edy Mulyadi, Herman Kadir.
Ancaman itu datang dari pihak yang keberatan atas pernyataan Edy Mulyadi yang menyebut Kalimantan sebagai tempat jin buang anak.
Edy pun disebutkan harus mematikan ponselnya karena teror ancaman yang tak kunjung berakhir.
Baca Juga: Lirik Lagu Jamie Miller - I Lost Myself in Loving You
"(Teror ancaman) di WhatsApp-WhatsApp, sampai Pak Edy itu ada dua nomor HP-nya dimatikan," jelas Herman.
Selain via teks dan telepon, ancaman juga dikiriman melalui tayangan video.
Baca Juga: Peruntungan Shio Macan di Tahun Macan Air 2022 : Jodoh Mendekat, Promosi di Depan Mata