Guru di Bandung Perkosa 12 Santri sampai Melahirkan 9 Anak, Kementerian PPPA: Hukumannya Tak Cukup Kebiri!

photo author
- Kamis, 9 Desember 2021 | 15:47 WIB
Ilustrasi Pemerkosaan/https://clickmeidn.com
Ilustrasi Pemerkosaan/https://clickmeidn.com

BANDUNG, Klikaktual.com- Guru di Bandung perkosa 12 santri dikecam publik. Guru berinisial HW berusia 36 tahun itu kini sudah mendekam di Rutan Kebonwaru Bandung.

Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) turut merespons kejadian ini.

Kementerian PPPA mengecam aksi bejat sang guru. Apalagi pelaku ternyata mengeksploitasi anak yang dilahirkan korban untuk meminta sumbangan.

Baca Juga: Jeff Smith Pakai Narkoba Jenis LSD sampai 4 Lembar Dalam Satu Hari, Alasannya Ini Bikin Mencengangkan

Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar, mengatakan pelaku HW ini tidak cukup hanya diancam hukuman kebiri.

Menurut dia, hukuman kebiri bisa dikenakan dalam kasus pemerkosaan yang dilakukan terhadap belasan santriwatinya. Namun, pelaku juga harus dijerat pasal mengenai eksploitasi anak.

"Kebiri hanya untuk kasus persetubuhannya. Kasus ini juga bisa diancam hukuman karena mengeksploitasi anak sesuai Pasal 76i juntco Pasal 88 UU 35 Tahun 2014," ungkap Nahar kepada wartawan, Kamis (9/12/2021), dikutip dari PMJ News.

Baca Juga: Biodata dan Profil Lengkap Jeff Smith, Artis yang Kembali Tersandung Kasus Narkoba

Nahar pun meminta HW dihukum seberat-beratnya, baik dalam kasus pemerkosaan maupun kasus eksploitasi anak. "Ancaman paling berat terkait kasus persetubuhannya, meskipun kasus ini kena beberapa pasal UU Perlindungan Anak," ucapnya.

Nahar mengatakan, saat ini pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas PPPA Jawa Barat dan Kota Bandung untuk menangani dan melakukan pemulihan terhadap korban.

"Kami tentu terus berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Provinsi Jabar dan Kota Bandung dalam penanganan dan pemulihannya," tuturnya.

Sebelumnya, HW didakwa memperkosa 12 santriwatinya pada 2016-2021. Perkara itu sudah masuk ke pengadilan. Pada Selasa (7/12), sidang tersebut sudah masuk ke pemeriksaan sejumlah saksi. ***

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reynaldi Agustian

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X