Ratusan Burung Gereja Mati di Balaikota Cirebon, Ternyata Ini Penyebabnya

photo author
- Selasa, 14 September 2021 | 14:26 WIB
Tim Medis Veteriner DKPPP Kota Cirebon, Dr Tri Angka memeriksa sampel burung gereja yang mati di Balaikota Cirebon. Foto: Mentari Samana
Tim Medis Veteriner DKPPP Kota Cirebon, Dr Tri Angka memeriksa sampel burung gereja yang mati di Balaikota Cirebon. Foto: Mentari Samana

CIREBON, Klikaktual.com - Kematian ratusan burung gereja di Balaikota Cirebon, hingga kini masih menjadi perbincangan publik. Penyebabnya pun, akhirnya mulai terungkap.

Diduga, kematian ratusan burung gereja itu karena fenomena alam saat perubahan cuaca ekstrem. Dari musim kemarau ke musim hujan.

Kepastian itu disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon, Khaerul Bahtiar, saat dihubungi melalui sambungan telepon selulernya, Selasa (14/9/2021). Menurutnya, kematian ratusan burung gereja itu karena fenomena alam perubahan cuaca ekstrem, . dari musim kemarau ke musim hujan.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 14 September 2021: Aldebaran Mendadak Keluar Kota, Angga Susul ke Rumah, Gawat!

Hal ini juga dialami di beberapa kota/kabupaten yang berada di pesisir pantai.

"Itu memang kejadian alam. Bukan hanya di Cirebon, hampir di daerah pesisir juga sama laporannya dari Pekalongan dan Subang ini akibat anomali," jelasnya.

Berdasarkan analisa BMKG, tambahnya, wilayah Cirebon di bulan September masih termasuk musim kemarau, namun sudah memasuki musim hujan.

"Akibatnya, anomali ini riskan pada kesehatan manusia, hewan peliharaan, dan tanaman rumahan. Entah itu dari polutan atau bagaimana. Hal ini berpengaruh pada daun pada tanaman akan kering, dan hewan peliharaan banyak juga yang mati," ujarnya.

Baca Juga: Ciayumajakuning Masuk Masa Transisi Pancaroba, Waspada Hujan Lebat Dalam Sepekan ke Depan

Masih dikatakannya, Cirebon masuk dalam zona sedang. Artinya dampak yang ditimbulkan dari perubahan cuaca tidak mengkhawatirkan.

"Saya informasikan bahwa Cirebon masuk dalam zona sedang. Artinya tidak terlalu berdampak, cuaca saat ini memang sangat sulit diprediksi," tegasnya.

Khaerul berpesan, bagi masyarakat yang bekerja di luar rumah, menghadapi cuaca ekstrem bisa dicegah dengan mengonsumsi vitamin, memakai masker, dan mengenakan pakaian hangat.

Sementara itu, Tim Medis Veteriner DKPPP Kota Cirebon, Dr Tri Angka memastikan, kejadian tersebut pertama kali di Kota Cirebon.

"Untuk uji awal, uji pcr pengujian di Bandung dan Subang. Untuk tahu kasusnya agar bisa menangani kasus seperti ini kalau terjadi kembali," ucapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ganendra Aprilio

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X