JAKARTA, Klikaktual.com - Pemerintah pusat dan daerah harus mengoptimalisasi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Hal ini penting sebagai pendorong laju ekonomi di wilayah Jawa Barat khususnya dalam bidang pariwisata.
Anggota Komisi V DPR RI Bambang Hermanto mengatakan, Bandara Kertajati memiliki lokasi strategis yang menghubungkan beberapa kota besar di Jawa Barat, termasuk dapilnya yang meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu, serta menjadi penyangga Bandara Soekarno Hatta.
"Secara politik Majalengka sebenarnya bukan merupakan wilayah konstituen saya, namun Bandara Kertajati ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Indramayu, yang saya yakin bahwa perkembangan yang terjadi di Bandara Kertajati akan berdampak pada kemajuan Indramayu sebagai daerah penyangga. Saya memahami betul potensi yang dimiliki Kertajati,” jelas Bambang Hermanto seperti dilansir dpr.go.id, Jumat (13/8/2021).
Baca Juga: Dewan Masjid Indonesia Angkat Bicara Isu Salat Jumat Ganjil Genap Berdasarkan Nomor Ponsel
Menurutnya, Bandara Kertajati yang dibangun dengan anggaran fantastis ini, jangan sampai disia-siakan. Akan sangat sayang jika tidak dimaksimalkan potensinya. Untuk itu, Bambang Hermanto meminta pemerintah bisa melakukan percepatan pembangunan Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan), sehingga potensi Bandara Kertajati dapat segera direalisasikan dan dirasakan manfaatnya.
Bambang Hermanto menilai, jika Bandara Kertajati bisa dimaksimalkan sebagai hub logistik, tidak menutup kemungkinan bisa menjadi salah satu Bandara Cargo Logistik yang bisa dimanfaatkan oleh pengusaha UMKM lokal. Khususnya ekspor mangga gedong gincu Indramayu.
“Dengan adanya Bandara Kertajati sebagai bandara kargo logistik, bisa menjadi alternatif baru untuk melakukan ekspor mangga gedong gincu tersebut tanpa terlalu jauh ke Bandara Soekarno Hatta. Bandara digunakan untuk menghubungkan masyarakat dari pusat kota ke daerah-daerah. Hebatnya, Bandara Kertajati ini sudah ada dalam daerah, sehingga dekat dengan sumber usaha lokal,” tandas legislator dapil Jawa Barat VIII itu.
Baca Juga: Pemberlakuan Ganjil Genap Harus Antisipasi Kerumunan di Angkutan Umum
Sementara itu, Direktur Utama BIJB Salahudin Rafi mengatakan, bisnis MRO merupakan salah satu bidang usaha kebandaraan yang tidak bisa dilakukan di Bandara Husein Sastranegara Bandung dan di Indonesia pada umumnya, sehingga sangat potensial sebagai pengembangan MRO pesawat militer dan pesawat komersil sipil.
“Pengembangan lainnya Bandara Kertajati diharapkan bisa menjadi Heli-Port Indonesia. Dengan moda transportasi yang terintegrasi khususnya darat yang nantinya kereta cepat Jakarta-Surabaya akan melewati Bandara Kertajati, sehingga akan sangat potensial. Diharapkan dengan selesainya semua jalur tol yang mengarah ke Kertajati, di tahun 2023 diharapkan Kertajati bisa menjadi salah satu Bandara strategis,” tandasnya. ***