JAKARTA, KLIKAKTUAL.COM - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas, mengumumkan bahwa rekrutmen Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) tahun 2023 akan dibuka untuk umum.
Rekrutmen CASN 2023 meliputi seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dipilih dan terbatas, serta Pegawai Pemerintah dengan Kontrak Kerja (PPPK).
Proses perekrutan ini sedang disiapkan bersamaan dengan rangkaian proses seleksi CASN 2022 yang masih berlangsung hingga saat ini. Perlu diketahui bahwa seleksi CASN 2022 masih berjalan sampai sekarang.
Baca Juga: Kunjungan TK Perintiswangi ke Polresta Sumber, Dalam Rangka Pengenalan Profesi Dan Transportasi
Anas menjelaskan bahwa saat ini pemerintah sedang menyiapkan formasi dalam pengusulan instansi. Terkait formasi, Anas mengatakan bahwa pemerintah masih fokus pada pencukupan kebutuhan tenaga kesehatan dan pendidikan.
Lanjut lagi, Anas meminta agar instansi pemerintah memulai memasukkan data dan mengusulkan kebutuhan Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun 2023 yang prioritas untuk segera diisi dalam instansi masing-masing. Setelah ada usulan, tahapan selanjutnya adalah menetapkan kebutuhan.
Formasi ditentukan dengan memperhatikan pandangan Menteri Keuangan dan pertimbangan teknis Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Baca Juga: Ini Syarat Naik Pesawat Terbaru Bulan Februari 2023 Untuk Semua Maskapai Penerbangan
Rekrutmen CASN 2023, kata Anas, juga mempertimbangkan beberapa variabel tertentu, seperti indeks jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang pensiun dan pemenuhan sumber daya manusia (SDM).
Ini dilakukan untuk mendukung program nasional strategis, termasuk lokasi geografis dan kapasitas anggaran.
Anas menjelaskan bahwa ada empat arah kebijakan dalam perekrutan Aparatur Sipil Negara (ASN) 2023, yaitu memberikan fokus pelayanan dasar, memberikan kesempatan perekrutan talenta digital, mempekerjakan CASN secara selektif, dan mengurangi perekrutan jabatan yang terpengaruh oleh transformasi digital.
Baca Juga: WHO: Status Covid-19 Masih Dianggap Sebagai Darurat Kesehatan Global
Menurut Anas, pemerintah masih sedang menganalisis jabatan-jabatan mana saja yang akan terpengaruh oleh perkembangan digital.***