news

Profil WR Supratman, Tokoh Inspirasi Hari Musik Nasional yang Diperingati Setiap Tanggal 9 Maret

Selasa, 8 Maret 2022 | 12:20 WIB
Mengenal Sosok WR Supratman, Pencipta Lagu Indonesia Raya (poto id.pinterst)

MOMENTUM Hari Musik Nasional ditetapkan bersamaan dengan hari lahir salah satu seniman Indonesia WR Supratman.

Wage Rudolf Soepratman atau yang lebih sering dipanggil WR Supratman lahir pada hari Jumat Wage tanggal 19 Maret 1903 di Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Dikutip dari berbagai sumber, WR Supratman memulai pendidikan di Frobelschool (sekolah taman kanak-kanak) Jakarta pada 1907 saat usianya 4 tahun. 

Baca Juga: Profil dan Biodata Naura Ayu, Aktris yang Sukses Perankan Rea dan Fara di Serial My Nerd Girl

Setelah tinggal bersama kakanya Ny Rukiyem di Makassar, WR Supratman melanjutkan pendidikannya di Tweede Inlandscheschool (Sekolah Angka Dua) dan menyelesaikan pada tahun 1917. 

Pada tahun 1919, WR Supratman lulus ujian Klein Ambtenaar Examen (KAE, ujian untuk calon pegawai rendahan). Setelah lulus KAE, WR Supratman melanjutkan pendidikan ke Normaalschool (Sekolah Pendidikan Guru).

Karirnya dalam bermusik tidak terlepas dari peran kakak Iparnya W.M. Van Eldick, WR Supratman diberikan hadiah oleh Van Eldick sebuah biola saat ulang tahunnya yang ke-17. 

Baca Juga: Ini Doa Nisfu Syaban: Bahasa Arab dan Artinya, Berikut Tata Cara Berdoanya

Bersama dengan Van Eldik, Ia mendirikan Grup Jazz Band bernama Black And White. Kepandaian WR Supratman dalam bermusik dimanfaatkannya untuk menciptakan lagu-lagu perjuangan, yang salah satu diantaranya ditetapkan sebagai Lagu Kebangsaan Republik Indonesia, Indonesia Raya.

Puncak karir WR Supratman ketika Ia memulai karir jurnalistik dengan menjadi wartawan pada surat kabar Kaoem Moeda pada tahun 1924. 

Setahun kemudian, ia pindah ke Jakarta dan menjadi wartawan Surat Kabar Sin Po. Sejak saat itu ia rajin menghadiri rapat-rapat organisasi pemuda dan rapat-rapat partai politik yang diadakan di Gedung Pertemuan di Batavia, sejak saat itulah WR Supratman berkenalan dengan tokoh-tokoh pergerakan.

Baca Juga: Cukup Vaksin Lengkap, Pelaku Perjalanan Domestik Tak Perlu Tes Antigen atau PCR

Dalam pelaksanaan kongres Pemuda Kedua pada 27-28 Oktober 1928, WR Supratman ikut terlibat. Untuk pertamakalinya ia memperdengarkan lagu Indonesia Raya dengan iringan gesekan biolanya di depan seluruh peserta kongres sebelum dibacakannya Putusan Kongres Pemuda yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda.

Setelah dilaksanakannya Kongres Pemuda Kedua, kehidupan WR Supratman tidak lagi tenang. Ia mulai dimata-matai oleh polisi Belanda dikarenakan kata “Merdeka, Merdeka” pada lagu karangannya tersebut. Sehingga pada tahun 1930 Pemerintah Hindia Belanda melarang rakyat Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya di depan umum.

Halaman:

Tags

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB