KITA semua sudah pasti tahu obesitas. Yakni suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebihan.
Nah, obesitas ini juga rentan terjadi pada anak. Bahkan rentan terjadi berbagai penyakit yang sulit dikelola.
Kasus obesitas sendiri terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dan keluaran energi.
Baca Juga: Kasus Binomo untuk Crazy Rich Bandung Doni Salmanan Sudah di Penyidik, Simak Penjelasan Polisi
Sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak.
Dalam laman resmi Kemenkes yang dipublikasikan pada Kamis 3 Maret 2022, Perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Winra Pratita mengatakan gejala klinis pada anak obesitas dilihat dari beberapa hal.
Antara lain wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, pada leher tampak pendek, terdapat acanthosis nigricans (bercak kehitaman di belakang leher).
Baca Juga: Ramalan Zodiak Sagitarius 3 Maret 2022 : Berolahraga dan Beristirahatlah dengan Baik
Kemudian pada dadanya terlihat membusung dengan payudara membesar dan napas berbunyi (mengi). Pada perut terlihat membuncit disertai dinding perut yang berlipat-lipat.
"Pada ekstremitas sering juga tungkai berbentuk X akibat kenaikan berat badan yang sangat berlebihan dalam waktu yang singkat. Kemudian gerakan panggul terbatas, dan pada sistem reproduksi laki-laki penis tampak kecil," katanya.
Namun untuk pemeriksaan lebih tepatnya diperlukan pemeriksaan antropometri mencakup berat badan, panjang badan atau tinggi badan indeks massa tubuh.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces 3 Maret 2022 : Sudah Bukan Saatnya Main-main dengan Pasangan
Selain gejala klinis, obesitas pada anak bisa menyebabkan komplikasi mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dari kepala sang anak kemungkinan cepat depresi, dan percaya diri rendah akibat obesitas.
Kemudian di bagian paru-paru, anak kemungkinan bisa mengalami asma atau sleep apnea pada saat tidur.